Tambah Tajam, Newcastle Hampir Pasti Dapatkan Harvey Barnes, The Magpies Diyakini Tambah Produktif
Newcastle United sepakat membeli Harvey Barnes dari Leicester City seharga Rp 745 Milyar. Sekarang semuanya tergantung kepada sang winger.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM- Newcastle United sepakat membeli Harvey Barnes dari Leicester City seharga Rp 745 Milyar.
Sekarang semuanya tergantung kepada sang winger, Harvey Barnes.
Jika Harvey Barnes setuju bergabung, kehadirannya diperkirakan akan membuat The Magpies semakin tajam.
Pemain berusia 25 tahun itu memang merupakan target kunci manajer The Magpies, Eddie Howe yang ingin terus membangun skuat yang mampu bersaing di Liga Champions musim depan.
Karena itu, dia rela merogoh kocek lebih dalam meski harga pasaran Barnes adalah Rp 608 Milyar.
Leicester City yang terdegradasi ke divisi Championship, sudah diperkirakan akan kehilangan para bintang utama mereka.
Sebelumnya, mereka juga telah kehilangan Youri Tielemans, dan James Maddison.
Sekali pun timnya terdegradasi, hal itu tak mengurangi pesona Barnes. Dia mencetak 13 gol di Liga Primer musim lalu untuk menjadi topskor klub.
13 gol dari 32 penampilan di Liga Primer terbilang sangat mengesankan jika Anda mempertimbangkan betapa buruknya Leicester secara keseluruhan.
Barnes datang dari akademi Leicester.
Sempat dipinjamkan ke MK Dons dan Barnsley FC, dia kemudian dipromosikan ke skuat utama pada 2018.
Pemain bernomor-punggung tujuh ini kemudian menjalani masa pinjaman semusim di West Brom.
Setelah mencetak sembilan gol dan delapan assist dalam 28 penampilan di sana, dia dipulangkan ke King Power.
Barnes akhirnya menetap di tim utama Leicester City sejak Januari 2019 dan dia kemudian berkembang menjadi pilihan reguler di sana, memainkan 187 penampilan di semua kompetisi, mencetak 45 gol dan 32 assist.
Dengan statistik yang terbilang bagus, cukup mencengangkan bahwa Barnes hanya memiliki 14 menit dengan seragam Inggris, dan itu terjadi pada Oktober 2020.
Untuk memberikan semacam konteks, dalam empat musim yang sama, gelandang utama Newcastle, Allan Saint Maximin hanya memiliki 34 keterlibatan gol langsung di berbagai komeptisi – mencetak 13 gol, dan mengemas 21 assists.
Diyakini, gelandang asal Prancis ini bakal hengkang ke Al Ahli dalam bursa transfer musim panas ini, dan itu akan membuka pintu untuk masuknya Barnes.
Jadi, apakah Barnes akan cocok dengan Newcastle?
Dikutip dari tulisan Max Mathews di Mailonline, disebutkan bahwa Barnes adalah tipikal pemain sayap yang disukai pelatih EdieHowe, dan Saint-Maximin tidak.
Karena itulah Sanit-Maximin akan dilepas.
Barnes yang biasa beroperasi sebagai gelandang kiri, gelandang sayap kiri, dan penyerang sayap kiri ini jarang melewatkan pertandingan.
Catatan cederanya hanya satu kali yakni cedera lutut musim 2020/21 di mana dirinya absen 122 hari.
Selebihnya, mulus. Dengan penampilan tanpa cedera, dia jadi lebih punya lebih banyak peluang mencetak gol.
Tiga musim terakhir, Barnes mengemas 37 gol di berbagai kompetisi.
Pada periode yang sama, Saint-Maximin hanya mengemas sembilan gol. Meski, itu bukan karena kurangnya usaha.
Tapi lebih karena faktor tanggung-jawabnya ikut membantu aspek pertahanan. Ditambah lagi catatan dirinya kerap dilanda cedera.
Jadi, dengan kehadiran Barnes, Howe bisa mengharapkan lebih banyak gol, tetapi mungkin akan lebih sedikit assist.
Jika sang pelatih berencana untuk menempatkan Barnes sebagai pilihan nomor satu di sayap kiri dalam formasi 4-3-3 yang biasanya disukai, ini adalah langkah yang masuk akal.
Namun, Barnes akan mendapatkan persaingan sangat keras, mengingat posisi itu juga biasa diisi oleh Anthony Gordon, gelandang seperti Joelinton, atau penyerang seperti Alexander Isak juga bermain di sisi kiri secara reguler.
Kedalaman skuat yang menggetarkan ini pastinya akan sangat menguntungkan bagi The Magpies.
Terutama akan menjadi modal berharga mereka berkiprah lagi di Liga Champions. (Tribunnews/den)