Greuther Furth 4-4 Liverpool: Awal Manis Darwin Nunez, Tampil Menjanjikan Bareng Salah di Liverpool
para pendukung Liverpool terhibur dengan penampilan menawan nan menjanjikan Darwin Nunez. Meski ditahan tim divisi dua Jerman, Greuther Furth 4-4.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Duet Nunez-Salah menebar maut lagi sembilan menit kemudian. Prosesnya sama mengesankan dengan yang pertama. Salah mengangkat bola melewati pertahanan, dan Nunez sekali lagi menyelesaikan dengan sempurna.
Dia mengontrol bola sebelum melewati bek dan kemudian menyelesaikannya dengan luar biasa.
Liverpool kemudian kebobolan tiga gol dalam 30 menit terakhir pertandingan. Untungnya Duel Nunez-Salah kembali jadi penyelamat lewat golnya di menit ke-89.
Kali ini, Nunez menjadi providernya. Sang striker menembakkan bola melewati gawang dari sayap kiri. Bola kemudian disontek Salah yang berujung gol untuk menutup laga menjadi 4-4.
Di laga itu, Nunez menunjukkan semua kualitas yang membuat Liverpool ingin mengontraknya setahun lalu: kecepatan yang menakutkan, teknik yang bagus, dan penyelesaian yang luar biasa.
Dan setelah peluit akhir, Nunez pun menjadi pemain yang paling banyak disorot. Secara keseluruhan, permainannya memang terlihat sangat bagus.
Dia menghubungkan permainan dengan baik. Rajin melakukan beberapa sentuhan dan umpan rapi ke rekan satu timnya.
Nunez bahkan mungkin memiliki hattrick jika bukan karena penyelamatan jarak dekat yang fenomenal dari penjaga gawang Furth.
Pelatih Liverpool, Juergen Klopp kecewa dengan lini belakang yang terlalu mudah kebobolan. Namun, dia memuji upaya keras para penyerangnya.
Gol kedua Furth adalah pertunjukan horor bagi Joel Matip saat ia melepaskan umpan dan membiarkan Lukas Petkov mengambilnya untuk membobol gawang yang dijaga Alisson.
Gol ketiga juga akibar kecerobohan para bek, yang dimanfaatkan oleh Armindo Sieb untuk menyambut umpan pendek Petkov dari jarak dekat.
Gol keempat lebih buruk. Setelah bola dipatahkan dengan baik oleh Sieb, tiga dari empat bek Liverpool dengan panik mundur ke arah garis gawang.
Dan itu lagi-lagi memberi ruang terlalu luas bagi lawan untuk mencetak gol dari luar kotak penalti.
“Tentu saja tidak ada yang ingin kebobolan empat gol, tetapi Anda melihat di babak kedua kami mencoba membangun permainan. Tapi kami kurang taktis, terlambat mengoper bola.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.