Kurniawan Dwi Yulianto Ungkap Karakter Pesepakbola Muda Eropa Patut Dicontoh Pemain Kita
Eks pemain Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto mengatakan pembinaan usia muda yang benar, yakni dengan menggelar kompetisi.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Eks pemain Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto mengatakan pembinaan usia muda yang benar, yakni dengan menggelar kompetisi.
Pria yang sempat menjadi asisten pelatih tim Italia Como 1907, menceritakan bahwa di Eropa setiap klub mempunyai jenjang kelompok usia.
Setiap klub jenjang usianya itu pun selalu menggelar kompetisi secara reguler.
Para pemain yang mengikuti kompetisi di situ akan terlihat bagaimana teknik hingga mentalitas pemain.
“Muara dari latihan itu adalah kompetisi yang regula dan itu yang saya rasakan ketika saya di Como. Di Como saya dikasih kesempatan untuk bisa masuk ke Tim senior, U-19, bahkan sampai ke U-8 dan semua ada kompetisi regular,” kata Kurniawan dalam diskusi sepakbola di Pancoran Soccer Field, Jakarta, Selasa (25/7/2023).
“Jadi kompetisi regular mereka bye regional. Pemain berlatih, setiap weekend mereka bertanding. Itu bagus untuk pemain evaluasi, kemudian untuk coaching staff juga bagus. Di samping itu juga sebenarnya mentalitas dan mindset para pemain di sana itu luar biasa,” sambungnya.
Saat di Como, pelatih yang dijuluki ‘si Kurus’ tersebut’ saat masih aktif bermain itu juga membeberkan hal lainnya dari karakter pesepakbola muda di Eropa.
PESEPAKBOLA MUDA EROPA PUNYA TEKAD KUAT
Kurniawan memperhatikan bagaimana pesepakbola muda Eropa benar-benar mempunyai tekad yang kuat untuk bisa menjadi pemain profesional.
Salah satu hal yang menurutnya patut dijadikan contoh, yakni para pemain muda di Eropa benar-benar fokus dan tak mementingkan hal lainnya selain untuk bisa tembus mendapatkan kontrak profesional perdananya.
Mereka pun benar-benar tak ‘gila’ eksistensi di sosial media bahkan berharap ada yang merekrutnya dengan bayaran tinggi. Menurut Kurniawan, mereka hanya benar-benar fokus mengembangkan potensinya.
“Apa yang menarik bagi saya sebelumnya ketika saya di Como, saya benar-benar pengen fokus di U-19 karena menurut saya ini salah satu permasalahan yang ada di Indonesia. Jadi pemain Indonesia ketika kita di youth level luar biasa tapi saat mereka masuk U-19 sampai masa transisi ke senior, itu yang jadi permasalahan,” ujar pria yang pernah bermain di Sampdoria tersebut.
“Jadi, secara mindset, saya coba tanya ke mereka, saya follow IG mereka. IG mereka itu hanya posting dua atau tiga posting saja. Saya tanya, kenapa kamu hanya posting segini? Dia mengatakan, apa yang sudah saya bangun dari umur 8 tahun, saya tidak akan sia-siakan perjuangan ini,” cerita Kurniawan.
“Karena mereka, ketika umur 19, mereka baru akan dapat kontrak profesional. Jadi selama 8 sampai 19 tahun mereka tidak dibayar. Tapi mereka berjuang untuk dapat kotak profesional. Nah, mindset seperti ini yang menurut saya, itu luar biasa. Mereka sudah benar-benar menjadikan bola sebagai passion,” pungkasnya.