Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Polemik Sembilan Pemain Timnas Indonesia Jadi Polisi, Ketua Umum PSSI Ungkap Hal Ini

Erick Thohir pun mengungkapkan bagaimana akhirnya Muhammad Ferarri hingga Frengky Missa ini bisa mengikuti pendidikan kepolisian.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Polemik Sembilan Pemain Timnas Indonesia Jadi Polisi, Ketua Umum PSSI Ungkap Hal Ini
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pesepak bola Timnas Indonesia U-19, Muhammad Ferarri (kanan) merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Timnas Myanmar U-19 dalam laga penyisihan Grup A Piala AFF U-19 2022 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (10/7/2022). Indonesia menang telak dengan skor 5-1 (4-1). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Polemik Sembilan Pemain Timnas Indonesia Gabung Jadi Polisi, Ketua Umum PSSI Ungkap Hal Ini

TRIBUNNEWS.COM - Keputusan beberapa pemain timnas Indonesia untuk ikut pendidikan kepolisian untuk menjadi anggota polisi ke depannya, menjadi sorotan dan polemik.

Polemik berkutat soal bagaimana karier para pemain terlebih tugas mereka di Timnas Indonesia mengingat padatnya agenda di klub dan di skuad Garuda.

Atas hal itu, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, buka suara dan mengungkapkan sejumlah hal di balik keputusan para pemain Timnas Indonesia itu untuk jadi anggota kepolisian.

Baca juga: Peluang Pemain yang Jalani Pendidikan Polisi Masuk Timnas U23 Indonesia di Tangan Shin Tae-yong

Seperti diketahui, saat ini ada sembilan pemain yang lolos untuk masuk polisi.

Sembilan pemain tersebut yakni pemain-pemain timnas U-20 Indonesia seperti Ginanjar Wahyu, Frengky Missa, Kakang Rudianto, Rabanni Tasnim Siddiq, Dimas Juliano Pamungkas, dan Muhammad Fariz Maulana.

Sementara dua pemain lainnya yakni skuad timnas U-23 Indonesia yakni Muhammad Ferarri dan Ananda Raehan.

Berita Rekomendasi

Bergabungnya pemain-pemain timnas Indonesia ke kepolisian ini pun menjadi tanya besar karena kompetisi Liga 1 tengah berlangsung.

Apalagi agenda timnas Indonesia setelah ini juga cukup padat.

Sehingga berbagai pertanyaan pun timbul dari berbagai pihak terkait bagaimana proses pemain-pemain timnas Indonesia ini bisa menjadi anggota kepolisian.

Erick Thohir pun mengungkapkan bagaimana akhirnya Muhammad Ferarri hingga Frengky Missa ini bisa mengikuti pendidikan kepolisian.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir diwawancarai saat hendak memberikan semangat kepada calon pemain Timnas Indonesia U-17 yang tengah menjalani seleksi di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Kamis (6/7/2023).
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir diwawancarai saat hendak memberikan semangat kepada calon pemain Timnas Indonesia U-17 yang tengah menjalani seleksi di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Kamis (6/7/2023). (tribunnews.com/majid)

Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut mengatakan bahwa proses ini berawal setelah para pemain bertemu dengan Presiden RI, Joko Widodo.

“Memang waktu itu ada pertemuan di Istana Merdeka, Bapak Presiden menawarkan apa yang bisa negara berikan dengan jasa para pahlawan kita di SEA Games selain bonus,” ujar Erick Thohir kepada awak media termasuk BolaSport.com di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Selasa (25/7/2023).

“Di situ disampaikan ada yg mau ke TNI, ada yang mau ke Polri, ada yang mau ke ASN, bahkan ada yang mau ke BUMN,” lanjutnya.

Mantan Presiden Inter Milan ini pun menjelasakan meski para pemain timnas Indonesia ini mengikuti pendidikan kepolisian tak langsung masuk begitu saja.

Ia menjelaskan bahwa semua dijalankan seusai dengan prosedur yang ada.

“Nah, tentu prosedur mereka masuk ke Polri kan ada prosedurnya, mungkin salah satunya pemanggilan ini,” ucap Erick.

“Tentu ya itu risiko, karena tidak mungkin ketika ada keinginan untuk bergabung ke institusi Polri kita stop (prosedurnya), tidak bisa,” tegasnya.

“Jadi ya kita mendorong para pahlawan (sepak bola) ini mendapat kesempatan yang lebih besar lagi ke depannya.”

Lebih lanjut, Erick pun menjelasakan bahwa pihaknya bakal mengusahakan agar para pemain timnas Indonesia ini nantinya bisa memperkuat tim Merah Putih.

Ia menjekaskan para pemain ini memang harus mengikuti prosedur yang ada, tetapi pihaknya tetap akan melakukan komunikasi dengan kepolisian.

Apalagi yang telah lolos jadi anggota kepolisian ini bakal menjalani pendidikan selama lima bulan yang dimulai dari Juli 2023 ini.

Dengan begitu, peluang para pemain ini bergabung dan membela timnas Indonesia pun sangat minim.

Bek Persija Jakarta, Muhammad Ferarri (41) melindungi bola dari kejaran winger Bali United yang bernama Ramdani Lestaluhu pada pertandingan Liga 1 2022 pekan 18.
Bek Persija Jakarta, Muhammad Ferarri melindungi bola dari kejaran winger Bali United yang bernama Ramdani Lestaluhu pada pertandingan Liga 1 2022 pekan 18. (Web Persija Jakarta)

Padahal agenda timnas Indonesia dari kelompok usia hingga senior berada di depan mata seperti Piala AFF U-23, Kualifikasi Piala Asia U-23, dan Asian Games 2023.

Situasi ini tentu saja membuat tim pelatih membutuhkan pemain-pemain andalan timnas Indonesia ini.

Untuk ini, Erick mengaku akan ada komunikasi dengan pihak kepolisian dan mencari cara terbaik agar para pemain ini masih bisa memperkuat skuad Garuda.

“Kami kasih kesempatan dulu mereka. Nanti apakah kami ada pembicaraan khusus dengan pihak kepolisian, boleh tidak kita pinjam dulu, tanpa merusak sistem,” kata Erick Thohir.

“Kan sama, ketika seleksi (pemain Piala Dunia U-17) di 12 kota kan kita bilang, kita tidak mau ada pemain titipan. Sama juga (di kepolisian). Yang mau jadi Polri itu banyak sekali anak muda Indonesia, dari seluruh penjuru, tapi kalau ada kekhsusan, namanya kita merusak standar kepolisian dan kita tidak mau itu,” tambahnya.

“Coba biarkan saja masuk dulu, nanti kita bicara mungkin tidak ada dispensasi beberapa waktu untuk mengikuti pertandingan,” tuturnya.

"Nanti apakah kami ada pembicaraan khusus dengan pihak kepolisian, boleh tidak kita pinjam dulu, tanpa merusak sistem,” kata Erick Thohir.

“Tapi kan saya tidak bisa memutuskan. Yang memutuskan tentu dari pihak kepolisian, dan karena itu mereka bersama kita akan mencari jalan. Jadi kalau bisa, yuk sama-sama jaga pemain kita, dan kasih kesempatan kepada individu itu agar bisa memilih.”

Menteri berusia 53 tahun itu mengatakan bahwa PSSI memberi kebebasan kepada para pemain timnas Indonesia yang ingin menjadi Polisi, TNI, ataupun yang lain.

Menurutnya semua pihak memiliki mimpi masing-masing.

Oleh karena itu, pihaknya tak bisa mengintervensi keinginan para pemain yang ingin menjadi polisi ini.

“Para pemain ini ingin punya masa depan juga, ada pilihan. Nah dengan pengorbanan mereka membawa hal-hal positif untuk sepak bola Indonesia, kita harus beri kesempatan dong,” pungkasnya.

(Mochamad Hary Prasetya/BolaSport.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Persib
16
11
5
0
29
11
18
38
2
Persebaya
17
11
4
2
22
13
9
37
3
Persija Jakarta
17
9
4
4
25
16
9
31
4
Arema
17
8
4
5
27
21
6
28
5
Bali United
16
8
3
5
24
15
9
27
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas