Aturan Baru Liga Italia Ciptakan Bedol Desa bagi Pemain Pesakitan MU, Chelsea, hingga Arsenal
FIGC secara resmi umumkan keputusan untuk perlakukan pesepakbola Inggris dan Swiss sebagai warga negara Uni Eropa tujuan pendaftaran skuat.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) memberlakukan aturan baru soal pemain Non-UE yang keputusannya sudah diresmikan, Rabu (26/7/2023) waktu setempat.
FIGC secara resmi mengumumkan keputusan mereka untuk memperlakukan pesepakbola Inggris dan Swiss sebagai warga negara Uni Eropa untuk tujuan pendaftaran skuad.
Keputusan ini mengakibatkan eksodus pemain Inggris 'pesakitan' atau yang kurang mendapatkan menit bermain seperti halnya Harry Maguire (Manchester United), Trevoh Chalobah (Chelsea), Alex Oxlade-Chamberlain (Liverpool), hingga Ainsley Maitland-Niles (Arsenal), bisa diterima di Serie A.
Baca juga: Update Transfer Liga Italia: Bek AC Milan Cari Ilmu ke Spanyol, Inter Milan Dekati Paulo Dybala
Klub-klub Italia sebelumnya hanya dapat merekrut dua pemain non-UE per musim. Sebagai contoh ialah saat Ruben Loftus Cheek bergabung ke AC Milan, AC Milan terpaksa menggunakan slot non-UE.
Alasannya jelas, karena Brexit membuat pemain Inggris seperti Loftus-Cheek sudah tidak dianggap sebagai pemain Uni Eropa.
Namun Football Italia menuliskan jika aturan tersebut sudah diperbarui. Di mana regulasi menyebutkan jika pemain Inggris dan Swiss sebagai warga negara Uni Eropa.
Kondisi tersebut jelas memudahkan tim-tim Liga Italia semakin jor-joran mendatangkan pemain berkebangsaan Inggris.
Lazio misalnya, skuad asuhan Maurizio Sarri ini mengincar dua penggawa berpaspor Inggris, yakni Callum Hudson-Odoi (Chelsea) dan Dominic Calvert-Lewin (Everton).
AS Roma bahkan menjadi pesaing tim sekotanya itu untuk mendatangkan nama terakhir.
Namun dua klub Ibu Kota ini awalnya masih menimbang mengingat ketentuan Liga Italia yang hanya memperbolehkan masing-masing tim memiliki dua pemain non-UE.
Kemudian ada Harry Maguire yang tersingkirkan dari Manchester United.
Kabarnya, Inter Milan, Juventus, AS Roma dan napoli berkeinginan untuk mendatangkan kapten Timnas Inggris tersebut.
Hal sama juga berlaku dengan Japhet Tanganga (Tottenham Hotspur). Fullbek berkebangsaan Inggris ini diminati Atalanta dan Bologna.
Potensi Tanganga untuk hijrah ke Serie A kian terbuka lebar dengan diputuskannya pemain asal Negri Ratu Elizabeth dikategorikan sebagai sebagai warga negara Uni Eropa.
Langkah berani ini memang menimbulkan efek positif dan negatif.
Bagi pemain Inggris, terutama yang kurang mendapatkan menit bermain di Premier League, bisa memulihkan ritme permainannya. Sebut Chris Smalling, Romelu Lukaku dan Edin Dzeko mengecap gelar juara ketika berlabuh ke Serie A.
Namun negaitifnya, kondisi bedol desa atau pemain Inggris yang berbondong-bondong ke Negri Pizza membuat pemain mudanya kehilangan menit bermain.
Salah satu alasan mengapa Timnas Italia tak kekurangan pemain muda karena banyaknya menit bermain yang diberikan. Tak heran jika banyak talenta muda yang disebut sebagai tulang punggung masa depan Gli Azzurri.
Layak dinantikan apakah aturan baru yang ditetapkan FIGC lebih banyak memberikan dampak positif atau sebaliknya bagi perkembangan sepak bola Italia, khususnya pemain muda.
(Tribunnews.com/Giri)