Tiga Pemain Serba Bisa Calon Bintang Liga Inggris: Julian Alvarez Bisa Main di 3 Posisi di Man City
Berikut tiga pemain serba bisa yang bisa bersinar dalam peran baru musim depan di Liga Inggris"
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Tiga Pemain Serba Bisa Calon Bintang Liga Inggris: Julian Alvarez Bisa Main di 3 Posisi di Man City
TRIBUNNEWS.COM - Musim baru Liga Inggris 2023-24 hampir dimulai.
Para tim Liga Inggris sudah melakoni laga-laga persahabatan dalam upaya menyiapkan skuad sebelum pertempuran yang sebenarnya dimulai di lapangan.
Adapun Liga Inggris 2023 akan dibuka oleh laga sang juara bertahan, Manchester City melawan Burnley yang baru saja promosi ke Premier League di Turf Moor pada 11 Agustus 2023.
Baca juga: Persib Huni Zona Degradasi, Bojan Hodak Rombak Total Skuad Maung, Ciro Alves Geram
Sejauh ini, tidak ada klub Liga Inggris yang melakukan perekrutan pemain secara fantastis pada jendela transfer (kecuali Arsenal dan Liverpool, sampai batas tertentu).
Klub-klub Liga Inggris cenderung menggunakan para pemain serba bisa mereka untuk menutup lubang di skuad.
Namun, celah dalam skuat ini bisa menjadi berkah tersembunyi bagi banyak klub.
Kehadiran banyak pemain serba bisa secara signifikan dapat mengurangi ketergantungan pada satu pemain tertentu untuk mengisi posisi tersebut.
Berikut tiga pemain serba bisa yang bisa bersinar dalam peran baru di musim depan di Liga Inggris"
Julian Alvarez
Julian Alvarez masuk radar dunia sepak bola menyusul kepindahannya ke Manchester City pada jendela transfer musim panas lalu.
Pun, kemenangan di Piala Dunia 2022 lah yang mengangkat profilnya sebagai pemain.
Alvarez memainkan peran utama dalam kemenangan Argentina di Piala Dunia, di mana pelatih Lionel Scaloni menempatkannya sebagai penyerang sekunder, penyerang tengah, dan bahkan sebagai penyerang sayap.
Alvarez sejauh ini adalah penyerang terbaik Argentina di belakang Lionel Messi selama Piala Dunia yang dimenagkan Argentina.
Fakta bahwa ia membuat pemain veteran seperti Paulo Dybala dan Lautaro Martinez keluar dari starting XI menunjukkan banyak tentang bakatnya.
Kemampuan pemain berusia 23 tahun ini untuk menciptakan dan memanipulasi ruang, menghubungkan lini ke lini, dan finishing yang rapi adalah suguhan yang apik untuk ditonton.
Selain itu, dia adalah monster dalam hal menekan dari depan dan memberikan pergerakan off-the-ball yang bagus di area penyerangan.
Posisi kosong telah terbuka di starting lineup City seiring kepergian Riyad Mahrez dan Ilkay Gundogan.
Guardiola bisa menggunakan Alvarez sebagai penyerang sayap atau juga sebagai rekan serang Erling Haaland di tengah.
Di Community Shield, Guardiola menempatkan Alvarez dalam peran no.10 di belakang Erling Haaland.
Mengingat pengaruhnya terhadap Argentina dan City, para penggemar dapat berharap dia mendapatkan waktu bermain reguler di musim Liga Premier 2023-24.
Marcus Rashford
Di Liga Inggris musim lalu, tidak ada seorang pun di Manchester United yang tampil sangat apik melebihi Marcus Rashford.
Pemain Timnas Inggris itu menjadi pemain pertama sejak Robin van Persie yang mencetak 30 gol di seluruh kompetisi untuk Manchester United dalam satu musim.
Performanya yang kaya adalah kekuatan capaian Man United di musim lalu dengan raihan finis ketiga di Klasemen Liga Inggris, Juara Carabao Cup, dan finalis Piala FA.
Rashford kerap beroperasi di sayap kiri lini serang Man United.
Keberadaan Wout Weghorst dan Antony Martial mendorong Erik ten Hag untuk menggunakan Rasford sebagai striker.
Namun, kelemahan terbesar memanfaatkan Rashford di area tengah terjadi pada pertandingan Liga Inggris melawan Liverpool pada musim 2022-23.
The Reds yang terkepung memanfaatkan kehadiran Rashford di depan dan melepaskan Trent Alexander-Arnold pada bek-bek Man United yang berujung kekalahan telak 0-7 bagi MU.
Meski begitu, Rashford menunjukkan cukup menjanjikan saat Man United menang di laga kandang atas Leicester City, Brentford, dan Everton.
Hal itu menunjukkan kalau ia dapat digunakan sebagai striker di musim ini.
Man United memang telah mengontrak Rasmus Højlund untuk melakukan peran yang sama persis, tetapi pemain berusia 20 tahun itu tidak dapat diharapkan untuk tampil dari matchday pertama.
Ini akan memberi Rashford kesempatan untuk memulai sebagai titik fokus serangan United.
Trent Alexander-Arnold
Setelah 28 pekan pertandingan, Liverpool berada di posisi ketujuh di Klasemen Liga Inggris musim lalu, terpaut tujuh poin dari Manchester United di tempat keempat.
Saat itulah Jurgen Klopp memutuskan untuk menggunakan Trent Alexander-Arnold sebagai gelandang hybrid dalam formasi 3-2-2-3.
Alexander-Arnold berkeliaran di lini tengah sebagai bek sayap terbalik selama 10 pertandingan berikutnya musim lalu.
Liverpool memenangkan delapan dari 10 pertandingan pertama secara berurutan sebelum 'habis bensin' di akhir musim yang membuat mereka finis kelima di Liga Inggris.
Dalam peran baru itu, Alexander-Arnold memberikan tujuh assist dan mencetak satu gol dalam serangkaian pertandingan tersebut.
Statistik Ini lebih baik ketimbang Rashford, Bruno Fernandes, dan Gabriel Jesus dalam jangka waktu yang sama.
Liverpool mencoba mengatasi masalah lini tengah mereka musim ini dengan merekrut Alexis Mac Allister dan Dominik Szoboszlai.
Sementara kepergian Jordan Henderson dan Fabinho jelas mengurangi kekuatan Liverpool di sektor cadangan.
Situasi ini akan mendorong Klopp untuk menggunakan pemain Inggris itu dalam peran serupa yang membawa begitu banyak kesuksesan bagi tim musim lalu.
Kebugaran Ibrahima Konate, Virgil van Dijk, dan Joe Gomez akan sangat penting untuk menerapkan pengaturan 3-2-2-3 karena bek tengah tambahan akan diperlukan untuk memberikan perlindungan bagi pemain Inggris itu saat menjelajah di lini depan.
Jurgen Klopp akan punya cukup waktu untuk menerapkan sistem barunya selama offseason.
Akibatnya, pengaruh Trent Alexander-Arnold dari lini tengah kemungkinan besar akan meningkat seiring berjalannya musim.
Jika musim lalu merupakan indikasi, dia terlihat lebih dari siap untuk unggul dalam peran barunya di musim Liga Premier mendatang.
(oln/*/SK)