Cuma Sekejap Jadi Pesakitan Persebaya, Aji Santoso Resmi Tangani Persikabo di Liga 1
Hanya berselang satu hari Aji Santoso mendapatkan pengganti Persebaya Surabaya, sang pelatih resmi mengani Persikabo 1973 di Liga 1 2023/2024
Penulis: Bayu Satriyo Panegak
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Arema Cronus (2017)
Persela Lamongan (2017/2019)
PSIM Yogyakarta (2019)
Persebaya Surabaya (2019-2023)
Persikabo 1973 (Agustus 2023-diharapkan)
Aji Santoso Sebagai Pemain Aktif
Sebelum tenar sebagai pelatih, Aji Santoso merupakan pemain profesional.
Pria kelahiran Malang tersebut merupakan jebolan Persema Youth tahun 1987 silam.
Karier profesionalnya pernah dicatatkan bersama klub-klub beken termasuk Arema FC, Persebaya hingga PSM Makassar.
Aji Santoso memiliki posisi murni sebagai bek tengah, namun karena kecepatan, ia kerap dipasang di sektor sayap pertahanan.
Momen pertama kali Aji Santoso bergabung bersama Timnas Indonesia pada 1991 silam.
Aji Santoso berhasil membukukan 41 pertandingan serta tujuh gol di level senior.
Pria yang telah menginjak usia 53 tahun sempat tampil di Piala Tiger 1998 (kini Piala AFF).
Kala itu, Rusdy Bahalawan selaku pelatih memanggil Aji Santoso saat dirinya membela Persebaya.
Adapun Timnas Indonesia saat itu kental dengan aroma Persebaya dengan total sembilan pemain didalamnya.
Selain Aji Santoso, mereka ialah Hendro Kartiko, Bejo Sugiantoro (Ayah Rachmat Irianto), Yusuf Ekodono, Khairil Anwar, Uston Nawawi, Anang Ma'ruf, Hartono dan Mursyid Effendi.
Kiprah Aji Santoso bersama Timnas Indonesia saat itu cukup menjanjikan.
Aji Santoso berhasil menyumbang tiga gol untuk membantu Timnas Indonesia lolos ke semifinal.
Namun sayang, di partai semifinal Timnas Indonesia harus dikalahkan dengan skor 1-2 atas Singapura.
Walhasil Timnas Indonesia hanya menyabet predikat juara tiga, setelah mengalahkan Thailand dengan skor 5-4 melalui drama adu penalti.
Aji Santoso juga pernah mengenakan ban kapten Timnas Indonesia pada era 1998 hingga tahun 2000.
Kini, Aji Santoso tekun dalam dunia kepelatihan.
Pemain Timnas Indonesia yang gantung sepatu pada tahun 2004 tersebut punya riwayat bergengsi.
(Tribunnews.com/Bayu Panegak)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.