Striker PSS Sleman, Hokky Caraka dapat Kawalan Khusus dari Marian Mihail, Yevhen Mulai Terpinggirkan
Pelatih PSS Sleman, Marian Mihail akan memberikan kawalan khusus untuk Hokky Caraka, Yevhen Bokhashvili terpinggirkan, beri bukti untuk tampil.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Striker Timnas U19 Indonesia, Hokky Caraka tampil impresif dalam 3 laga terakhir PSS Sleman di Liga 1.
Hokky caraka tampil sejak menit pertama melawan Persikabo (8/8) dan mencetak satu gol, lawan Bhayangkara FC (13/8), serta mencetak satu assist dalam kemenangan 2-3 di kandang Persita (18/8).
Pelatih PSS Sleman memberikan kepercayaan penuh terhadap pemain yang baru berulang tahun yang ke-19 pada Senin (21/8) itu untuk menggantikan Yevhen Bokhashvili di lini depan.
Marian Mihail berjanji untuk memberikan pengawalan khusus terhadap Hokky Caraka yang dia nilai punya potensi untuk menjadi pemain hebat di masa depan.
Baca juga: Hokky Caraka Geser Yevhen Bokhashvili ke Bangku Cadangan, Mihail Mulai Senang
Pelatih asal Rumania itu pernah punya pengalaman di Irak saat dirinya mempromosikan pemain berusia 16 hingga empat tahun berlalu menjadi pemain terbaik di level timnas.
"Saya sekarang lebih teliti dalam mengawal Hokky. Saya sangat yakin ia akan menjadi pemain masa depan," ucap Marian Mihail, dikutip dari Tribun Jogja.
Kepercayaan yang diberikan oleh Mihail terhadap Hokky Caraka tentu bakal menjadi bumerang bagi striker asing PSS Sleman, Baha, sapaan akrab Yevhen Bokhashvili.
Yevhen belum mencetak gol di Liga 1 musim ini. Awalnya dia mengisi starting XI PSS Sleman, namun perlahan tergantikan oleh Hokky.
"Yevhen tidak boleh menyerah. Ia harus lebih bekerja keras, berlatih supaya menjadi lebih baik, sampai mendapat kesempatan seperti yang didapatkan Riki Dwi pada laga kontra Persita," tambahnya.
Mihail perlahan mulai memberikan kepercayaan kepada pemain yang kurang mendapat menit bermain di awal kompetisi.
Irkham Zahrul Mila, Haris Tuharea, Todd Ferre, hingga Riki Dwi yang mencetak satu gol ke gawang Persita.
Oleh sebab itu, Mihail berharap Yevhen bisa kembali menemukan kepercayaan dirinya, meskipun dia pahami bahwa dinamika pesepak bola tak selalu berada di atas.
Konsistensi seorang pemain adalah ujian yang harus dilewati di setiap pertandingan.
"Kadang-kadang, dinamika sepak bola memang seperti itu," jelasnya.