Gede Widiade Tantang Plt Asprov PSSI DKI Jakarta Segera Lakukan Kongres Pemilihan
Gede Widiade mendapat dukungan 17 dari total 30 voters (hak suara) untuk maju sebagai calon Ketum Asprov PSSI DKI Jakarta.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Gede Widiade Tatang Plt Asprov PSSI DKI Jakarta Segera Lakukan Kongres Pemilihan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Persiba Balikpapan, Gede Widiade mendapat dukungan 17 dari total 30 voters (hak suara) untuk maju sebagai calon Ketum Asprov PSSI DKI Jakarta.
17 voters tersebut, kata Gede Widiade, meminta agar PSSI segera menggelar Kongres Luar Biasa atau Kongres Pemilihan.
Sebab, selama 1,5 tahun, Asprov PSSI DKI Jakarta hanya dipimpin oleh Pelaksana Tugas (Plt).
Baca juga: Kongres Pemilihan Asprov PSSI DKI Jakarta Tak Kunjung Digelar PSSI, 17 Voters Mengadu ke FIFA
Tak adanya kepengurusan yang definitif membuat pembinaan sepakbola di Jakarta tak berjalan seperti Piala Suratin, Liga 3 hingga persiapan PON.
Kondisi yang terus mengulang ini pun membuat mantan bos Persija Jakarta itu menduga adanya keinginan dari federasi yang ingin menempatkan utusannya sebagai calon Ketum Asprov PSSI DKI Jakarta.
“Berikan kesempatan setiap orang yang memenuhi syarat sebagai kandidat ketua dengan bebas, karena dugaan saya ini ada keinginan dari federasi untuk menempatkan seseorang,” kata Gede Widiade di Pancoran Soccer Field, Jakarta, Senin (11/9/2023).
“Apakah salah menempatkan seseorang? Tidak salah, ketum minta si X, wakil ketua umum minta si B, Exco minta dirinya sendiri untuk maju. Ya, tidak apa-apa, itu hak setiap individu di Indonesia asalkan memenuhi ketentuan persyaratan ketua umum,” terangnya.
Akan tetapi hingga Plt keempat ini yang dipimpin oleh Eko Setiawan, PSSI belum juga menggelar Kongres Pemilihan Asprov PSSI DKI Jakarta.
Bahkan, Gede pun menantang Plt Asprov PSSI DKI Jakarta untuk segera mengadakan Kongres Pemilihan.
“Cuma sekarang masalahnya silakan PSSI menunjuk Plt-nya segera bentuk prosedur lakukan KLB,” tegas Gede.
“Nah, ini apakah berani, saya tantang. Apakah berani Plt yang ditunjuk sama Ketum (PSSI) melakukan KLB secepatnya sesuai prosedur? Kalau tidak berani, berarti dia punya agenda ingin menjegal membuat susah masyarakat sepakbola Jakarta. Ini bisa jadi common enemy masyarakat sepakbola Jakarta,” pungkasnya.
Lebih lanjut, buntut dari tak diadakan KLB hingga pergantian Plt keempat ini, sebanyak 17 voters melaporkan kejadian ini kepada FIFA.
Mereka ingin agar FIFA bisa segera menyuruh PSSI mengadakan Kongres Pemilihan Asprov PSSI DKI Jakarta sehingga terbentuk kepengurusan yang definitif.