Sedangkan tim tamu, Persikabo memilih untuk fokus menahan gempuran tim berjuluk Serdadu Tridatu tersebut.

Laskar Padjajaran, julukan Persikabo 1973, cenderung menerapkan skema serangan balik ketika Bali United melakukan kesalahan dalam ball possession.

Intensitas permainan perlahan berimbang ketika Persikabo mulai bermain terbuka. Di sisi lain, Bali United mulai bersabar dalam membangun serangan.

Permainan satu dua sentuhan diperlihatkan skuad asuhan Teco untuk membongkar rapatnya barikade pertahanan tim tamu.

Dan benar saja, meladeni permainan terbuka Bali United, mengakibatkan adanya celah di lini pertahanan tim tamu.

Serdadu Trudatu sukses memanfaatkan peluang di mulut gawang untuk memecah deadlock.

Tepatnya pada menit ke-28, Novri Setiawan sukses mengubah papan skor menjadi 1-0.

Tertinggal satu gol membuat Persikabo 1973 memberikan respons cepat.

Diawali dengan pergerakan Pedrinho, legiun asing Laskar Padjajaran ini memberikan umpan terobos kepada Dimas Drajad.

Bola hasil umpan sang gelandang sukses menemukan kaki penyerang Timnas Indoensia tersebut. Sayang, eksekusi Dimas Drajad dari dalam kotak penalti Bali United di menit ke-30, masih dapat diantisipasi kiper Adilson Maringa.

Bali United menutup babak pertama melalui peluang emas dari Spasojevic. Sundulan mantan bomber Persib Bandung ini melambung tipis di atas mistar gawang Persikabo 1973.

Pada babak kedua, Bali United semakin trengginas untuk mencetak gol.

Coach Teco memasukkan pemain yang berkarakter lebih menyerang.

Adalah Irfan Jaya dan M Rahmat dimasukkan menggantikan Reski Arjuna maupun Privat Mbarga.