Pep Pulihkan Luka, Man City tersingkir dari Piala Liga Inggris, Ini Kunci Kemenangan The Magpies
Pep Guardiola meratapi kesialan tim Manchester City yang akhirnya tersingkir dari Piala Liga Inggris setelah ditekuk Newcastle 1-0.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM- Pep Guardiola meratapi kesialan tim Manchester City yang akhirnya tersingkir dari Piala Liga Inggris setelah ditekuk Newcastle 1-0 pada putaran ketiga di Stadion James Park, Newcastle upon Tyne, Kamis (28/9) dini hari.
Dikutip dari Daily Mail, Pep Guardiola membutuhkan tiga jam penuh perjalanan pulang dengan bus, untuk memulihkan lukanya setelah kekalahan yang menyakitkan ini.
Pelatih asal Spanyol, Pep Guardiola menggerutu karena harus melakukan perjalanan darat kembali ke Manchester.
Perjalanan darat yang lama, dan jauh itu seperti mendeskripsikan penampilan City di babak kedua, yang sangat tak efisien.
Ditambah lagi keputusan anehnya menempatkan Erling Haaland terus di bangku cadangan.
Newcastle, sebaliknya, bangkit setelah terjebak dalam kemunduran di babak pertama.
Pada akhirnya, kemenangan yang diraih berkat gol Alexander Isak pada menit ke-53 memang pantas didapat.
Tapi setelah mengalahkan Manchester biru, Tha Magpies langsung ditantang Manchester United pada babak keempat.
Hasil drawing yang digelar hanya beberapa menit setelah pertandingan berakhir, mungkin mengurangi kegembiraan Eddie Howe, yang mencatatkan kemenangan pertamanya atas Guardiola.
Dan itu adalah kemenangan bagi strateginya yang cemerlang, mengingat masuknya Anthony Gordon dan Bruno Guimaraes yang mengubah permainan di babak pertama.
City, dengan tujuh perubahan pemain dari kemenangan akhir pekan atas Nottingham Forest, menguasai 45 menit pertama tanpa terlihat seperti ingin mencetak gol.
Setelah jeda, mereka sepertinya tidak pernah mencetak gol.
Sementara itu, perubahan strategi cerdas dilakukan Howe.
Dari keterpurukan di babak pertama, pergantian pemainnya memberikan semangat kepada timnya dan penonton tuan rumah.
“Anthony dan Bruno meningkatkan performa kami setelah babak pertama yang sangat sulit. Senang rasanya akhirnya bisa menang (melawan Guardiola) tapi ini bukan soal itu, ini soal kemajuan,” kata Howe.
Keterlibatan pertama Gordon adalah menendang Mateo Kovacic, tepat di depan bench para pemain City.
Ini langsung memanaskan situasi menjadi lebih agresif.
“Newcastle meningkatkan ritme dan tendangan mereka serta agresif,” kata Guardiola.
“Saya tidak tahu berapa banyak pelanggaran yang mereka lakukan, tapi itulah yang terjadi.”
City menguasai 70 persen penguasaan bola. Sedang pasukan tuan rumah terlibat lebih pasif.
"Apakah ini Etihad?" chant itu dinyanyikan oleh sekitar empat ribu pendukung City meledek The Magpies yang tampak bertahan.
Namun, sekali pun mendominasi permainan, City minim peluang. Tercatat hanya hanya ancaman dilakukan, melalui tembakan Julian Alvarez yang diblok oleh kaki Nick Pope.
Dan upaya Jack Grealish yang digagalkan oleh sapuan Paul Dummett.
Babak kedua, Howe mengganti dua pemain muda, Lewis Hall, dan Lewis Miley dengan Gordon, dan Gumaraes.
Newcastle pun langsung terlihat seperti tim yang mencukur Sheffiled United 8-0 di laga terakhir.
Guardiola tidak tampak senang dan kerutan di dahinya menegang beberapa saat kemudian ketika Isak membawa Newcastle unggul di menit ke -53.
Tendangan keras pemain Swedia itu dari tiang jauh adalah bagian yang mudah.
Dia tinggal menyelesaikan umpan matang dari Joelinton, yang telah bekerja keras dengan menerobos tiga bek City, sebelum memberikan umpan kepada rekan setimnya.
Setelah unggul 1-0, The Magpies bermain semakin spartan untuk mempertahankan keunggulan.
Tekel-tekel semakin sering dilakukan, beberapa di antaranya berubah menjadi pelanggaran.
Guardiola sangat marah, dan terlihat sempat bersilat lidah dengan Howe di pinggir lapangan.
Bos City itu akhirnya mendapat kartu kuning karena dia sering memprotes wasit.
Perjalanan pulang ke Manchester dengan menggunakan bus itu setidaknya bisa jadi momen untuk mengobati kekecewaannya. (Tribunnews/den)