Gerardo Bedoya 20 Tahun Berkarir Di Sepakbola Kantongi 45 Kartu Merah
Gerardo Bedoya, yang dikenal sebagai 'The General', berhasil mengumpulkan 45 kartu merah selama karir bermainnya selama 20 tahun
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, BUENOS AIRES - Gerardo Bedoya, yang dikenal sebagai 'The General', berhasil mengumpulkan 45 kartu merah selama karir bermainnya selama 20 tahun yang berakhir pada tahun 2015.
Alami Dua Kali Pengusiran
Bahkan, setelah pensiun, dia menerima dua kali pengusiran tambahan saat menjabat sebagai asisten pelatih.
Salah satu momen yang paling dikenang adalah pengusiran ke-41 Bedoya, yang diberikan karena siku lawan dan kemudian menendang kepala lawan yang terjatuh. Akibatnya, Bedoya dihukum larangan bermain selama 15 pertandingan.
Meskipun rekam jejak disiplinnya mencolok, Bedoya juga memiliki karir yang cukup sukses di lapangan. Ia merupakan bagian kunci dari kemenangan besar satu-satunya Kolombia dalam sepak bola, yakni saat meraih gelar Copa America 2001.
Golnya membantu negaranya mengalahkan Honduras dalam semifinal, dan mereka kemudian mengalahkan Meksiko 1-0 di final.
Racing Club Argentina Di Puncak Klasemen Berkat Gol Gerardo Bedoya
Pada tahun yang sama, golnya di menit ke-86 untuk Racing Club Argentina melawan River Plate yang menjadi rivalnya, menghasilkan hasil imbang 1-1 yang menjaga Racing tetap di puncak klasemen dan akhirnya memastikan mereka menjadi juara Apertura 2001, gelar pertama klub tersebut dalam 35 tahun.
Selain itu, di Kolombia asalnya, Bedoya juga membantu Independiente Santa Fe mengakhiri penantian selama 37 tahun untuk meraih gelar pada tahun 2012.
Rekor dunia Bedoya sebagai pemain dengan kartu merah terbanyak tidak terlihat akan segera terancam. Dari mereka yang masih berpeluang untuk melampaui jumlah kartu merahnya, Sergio Ramos adalah yang terdekat dengan 28 pengusiran.
Namun, pada usia 37 tahun, pemain asal Spanyol itu mungkin tidak akan mendekati rekor tersebut menjelang akhir kariernya.
Kini Gerardo Bedoya Menganggur
Sementara itu, saat ini Gerardo Bedoya sedang menganggur setelah meninggalkan jabatan manajer sementara di klub kesayangannya, Santa Fe, bulan lalu. Ini merupakan pengalaman ketiganya dalam mengambil alih tim nasional Kolombia dalam kapasitas manajer sementara.
Peran manajer permanen satu-satunya yang pernah dipegangnya adalah di Real Soacha Cundinamarca, di mana ia memimpin dalam 24 pertandingan dan meraih 1,21 poin per pertandingan sebelum dipecat pada bulan Agustus tahun lalu.
Sebagai seorang manajer, ia juga sedang berusaha 'mengubah reputasinya'. Seorang jurnalis sepak bola Kolombia, Carl Worswick, mengatakan kepada BBC Sport: "Dia selalu menegaskan bahwa sekarang dia tidak memiliki musuh.
Sejak pensiun, dia telah menjadi sangat vokal dalam upaya untuk merubah reputasinya. Dia yakin bahwa ia telah memberikan yang terbaik, dan para penggemar mencintainya untuk itu."