Kontroversi Piala Merdeka Malaysia, Rumput Buruk hingga India Merasa Dirampok Harimau Malaya
Kontroversi gelaran Piala Merdeka yang digelar Malaysia untuk mengisi agenda FIFA Matchday Oktober: soal rumput hingga kekecewaan India terlontarkan
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Kontroversi gelaran Piala Merdeka yang digelar Malaysia untuk mengisi agenda FIFA Matchday Oktober 2023 masih berlanjut.
Masih hangat dalam ingatan bagaimana Timnas Malaysia menjamu India di Stadion Bukit Jalil dengan kondisi rumput yang sangat buruk.
Dalam laga yang berakhir untuk kemenangan tuan rumah, Malaysia dengan skor 4-2 ini, kondisi rumput justru menjadi sorotan.
Rumput Stadion Bukit Jalil rusak setelah babak pertama rampung.
Padahal stadion tersebut baru selesai direnovasi ulang.
Pemiliki Johor Darul Tazim, Tunku Ismail Sultan Ibrahim menyebut federasi tak sabar ingin segera menggunakan Stadion kebanggaan Ultras Harimau Malaya tersebut.
Menurut Tunku Ismail Sultan Ibrahim, rumput perlu diberi waktu untuk memperkuat akarnya.
Baca juga: Update Ranking FIFA: Timnas Jepang Kuasai Asia, Thailand Melorot, dan Malaysia Naik 2 Tangga
"Lapangan seharusnya diberi lebih banyak waktu untuk memperkuat akarnya seperti Stadion Sultan Ibrahim," ujar Tunku Ismail dilansir The Stars
"Tapi, Timnas Malaysia ingin segera memanfaatkannya dengan secepatnya,"
"Itu keputusan FAM dan pihak stadion, kalau saya jelas akan memberi waktu lebih, setidaknya dua atau tiga bulan,"
"Apalagi ini adalah kontraktor yang sama yang melakukan peletakan batu pertama di Johor Darul Tazim," tukasnya.
Kritikan juga datang dari pelatih Timnas India, Igor Stimac yang menyebut rumput Stadion Bukit Jalil jelek.
"Kami hanya menjalani beberapa sesi di lapangan, dan hari ini (Jumat), empat pemain mengalami cedera karena tempat latihan yang disediakan di sini."
"Stadionnya indah dan fasilitasnya bagus."