Virgil Van Dijk Ambil Risiko saat Belanda Kalahkan Yunani 1-0, Ini yang Terjadi
Kapten timnas Belanda, Virgil van Dijk sempat jadi sasaran kritik. Dia dikritik karena permainan, dan kepemimpinan Virgil van Dijk di timnas Belanda.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM- Kapten timnas Belanda, Virgil van Dijk sempat jadi sasaran kritik.
Dia dikritik karena permainan, dan kepemimpinan Virgil van Dijk di timnas Belanda belakangan ini.
Tapi di Athena kemarin, Virgil van Dijk sang kapten maju dengan kepala tegak saat menjadi eksekutor penalti.
Di masa injury time, Virgil van Dijk membawa kemenangan timnya 1-0 atas Yunani.
Tim Oranye sebenarnya punya peluang unggul di menit ke-25 setelah mendapat hadiah penalti.
Wasit menunjuk titik putih setelah Konstantinos Koulierakis dinilai menjatuhkan Virgil van Dijk.
Wout Weghortst maju sebagai eksekutor tapi sepakannya ke arah kanan terbaca oleh Odisseas Vlachodimos.
Belanda terus menekan, dan mendapat sejumlah peluang, yang sayangnya tak dituntaskan dengan sempurna.
Beruntungnya, di menit ke-89, tim tamu kembali mendapatkan hadiah penalti.
Wasit sempat mengecek layar VAR untuk meninjau momen Vengelis Pavlidis menjatuhkan Denzel Dumfries, dan akhirnya mengonfirmasi pelanggaran.
Tapi siapa yang akan jadi eksekutor?
Weghortst, sang algojo utama sudah keluar.
Demikian juga Xavi Simons sudah ditarik keluar.
Sesuai dengan hierarki dalam latihan, maka yang menjadi algojo ketiga adalah sang kapten, Van Dijk.
Dan Bek Liverpool ini pun dengan penuh percaya diri melangkah ke titik putih.
Meski rekornya muram untuk urusan cetak gol dari titik penalti itu.
Terakhir kali dirinya gagal jadi algojo saat Belanda disingkirkan Argentina 4-3 dalam adu penalti di perempatfinal Piala Dunia 2022 lalu.
"Anda harus bertanggung-jawab," sang kapten menegaskan.
Kendati ada sinar laser mengganggu wajahnya, Van Dijk terlihat tetap fokus.
Dan tendangannya pun sukes mengecoh Vlachodimos. Skor 0-1 bertahan sampai pertandingan usai.
Van Dijk pun dielu-elukan sebagai pahlawan kemenangan Belanda.
"Anda harus menyadari bahwa kami tidak memiliki seorang spesialis dalam hal penalti, bahkan dengan tendangan bebas dan tendangan sudut.
Tolong, biarkanlah lahir seseorang yang menguasai hal tersebut, yang juga membawa kemenangan," kata pelatih Belanda, Ronald Koeman, memohon.
Untunglah, katanya, Belanda punya Van Dijk yang dibekali ketenangan luar biasa.
"Ketika segala sesuatunya tidak berjalan dengan baik di lini serang - di lini depan kami tidak mampu menciptakan banyak peluang" - mencetak gol penalti sangatlah penting," ujar Koeman.
Itu adalah gol Oranje pertamanya dengan kakinya sejak gol ke gawang Jerman yang membawa 'Oranje pertama Koeman' ke babak final Nations League pada 2018.
Dengan golnya di Athena, posisi di Piala Eropa semakin dekat.
Dengan 12 poin dan dua pertandingan tersisa, Belanda berada di posisi kedua di Grup B.
Poin yang sama dengan tim peringkat ketiga Yunani, hanya saja Belanda memainkan satu pertandingan lebih sedikit.
Sementara Prancis sudah memastikan diri melenggang ke Jerman berkat raihan 18 poin dari enam laga.
Belanda belum secara resmi memastikan diri lolos ke Euro 2024, namun mereka hanya membutuhkan satu kemenangan dalam satu dari dua laga berikutnya melawan Irlandia (kandang) dan Gibraltar (tandang).
Menurut Koeman, hal tersebut membuatnya timnya seperti telah melangkahkan setengah kaki ke Jerman.
"Kami sudah hampir pasti ke sana. Dengan skuat semakin lengkap, setelah banyak pemain pulih, saya optimistis bisa membawa tim ini lolos, segera," ujar Koeman. (Tribunnews/den)
Rapor Pemain
Yunani: Vlachodimos 7, Rota 6, Mavropanos 6, Retsos 6, Koulierakis 6, Baksetas 6, Kourbelis 6, Mantalos 6, Masouras 5, Ioannidis 6, Tsimikas 6. Pemain pengganti: Fountas 6, Bouchalakis 6, Siopis 6, Giakoumakis 6, Pavlidis 5.
Belanda: Verbruggen 6, Geertruida 5, Van Dijk 6, Ake 6, Dumfries 6, Wieffer 5, Reijnders 6, Hartman 6, Simons 6, Weghorst 5, Bergwijn 6. Pemain pengganti: Malen 6, Brobbey 6, Veerman 6, van de Ven 6, de Roon 6.