Dihancurkan Korea Selatan 6-0 di FIFA Matchday, Level Timnas Vietnam Ibarat Langit dengan Bumi
Pelatih Timnas Vietnam, Philippe Trousier menyadari bahwa perbandingan kekuatan timnya dengan Korea Selatan terlalu jomplang.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Timnas Vietnam, Philippe Troussier menyadari bahwa perbandingan kekuatan timnya dengan Korea Selatan terlalu jomplang.
Jikalau diterjemahkan dalam sebuah peribahasa, kekuatan Vietnam dengan Korea Selatan ibarat langit dengan bumi.
Komentar tersebut disampaikan Philippe Troussier beberapa saat setelah Vietnam dilumat Korea Selatan.
Vietnam yang bermain sebagai tim tamu diketahui menjadi bulan-bulan Korea Selatan pada laga FIFA Matchday edisi Oktober.
Berlangsung di Suwon World Cup Stadium, Selasa (18/10/2023) tadi malam, Vietnam kalah telak dengan skor enam gol tanpa balas melawan Korea Selatan.
Baca juga: FIFA Matchday: Uji Nyali Vietnam & Thailand Berujung Pahit, Bukti Level ASEAN Terlalu Jomplang
Selain kalah segalanya, Vietnam juga harus bermain dengan sepuluh orang setelah Bui Hoang Viet Anh diusir wasit pada menit ke-61.
Kartu merah tersebut akhirnya melengkapi penderitaan Vietnam dalam melakoni laga terakhir FIFA Matchday edisi bulan ini.
Setelah dibantai dengan skor telak oleh Korea Selatan, Troussier selaku pelatih mengaku timnya terpukul dengan hasil tersebut.
Hal ini secara skor memang menjatuhkan mental pemain Vietnam yang tengah mempersiapkan diri bermain di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Piala Asia 2023.
"Kami kalah dari dengan skor 0-6. jika anda hanya melihat skor, saya tahu akan sulit bagi kita untuk menerima kenyataannya," ujar Troussier dilansir Bongda.
"Namun, ada poin positif yang bisa kita rasakan,"
"Jadi saya berharap kalian jangan menilai hanya dari laga hari ini apalagi hanya melihat skor pertandingan saja," tambahnya.
Lebih lanjut, Troussier mengakui jomplangnya kualitas kedua tim membuat laga tidak berjalan seimbang.
Vietnam pun tak bisa menghindar dari kekalahan telak saat bermain di kandang Korea Selatan.
Label medioker menjadi gambaran yang tepat bagi Troussier ketika membandingkan kekuatan Korea Selatan dan Vietnam.
"Tentu saja kami sudah mencoba mempersiapkan pertandingan sembari berharap hasil terbaik," akui Troussier.
"Namun kenyataannya kesenjangan level antara kami dengan tim papan atas Asia seperti Korea Selatan sangatlah jauh,"
"Korea Selatan punya banyak pemain yang bermain di Eropa dan level pemain yang berkompetisi di turnamen domestik juga sangatlah bagus," tambahnya.
Kekalahan telak melawan Korea Selatan pada akhirnya menjadi puncak dari hasil buruk yang didapatkan Vietnam di FIFA Matchday edisi bulan ini.
Sebelum kalah melawan Korea Selatan, Vietnam kalah identik dengan skor 2-0 melawan China dan Uzbekistan.
Saat menghadapi China, Selasa (10/10/2023), Vietnam kalah dengan skor dua gol tanpa balas melawan tuan rumah.
Selain kalah, penampilan pemain Vietnam juga disorot lantaran bermain terlalu keras saat bertemu China.
Hal itu dibuktikan dengan salah satu insiden panas yang melibatkan salah seorang pemain Vietnam bernama Nguyen Tien Linh.
Pemain yang baru masuk pada menit ke-79 tersebut, harus keluar lapangan lagi sepuluh menit berselang.
Adapun penyebab utama Nguyen Tien Linh keluar lapangan lantaran mendapat kartu merah dari wasit.
Ya, Nguyen Tien Linh melakukan pelanggaran keras yang akhirnya membuat wasit mengusir sang pemain.
Di saat Nguyen Tien Linh mencoba merebut bola dari pemain belakang China pada penghujung laga babak kedua.
Ia justru melakukan sikutan yang berbahaya ke leher pemain China yang menguasai bola tersebut.
Setelahnya, wasit memang hanya memberikan kartu kuning saja kepada Nguyen Tien Linh atas tindakan kasarnya.
Namun setelah melakukan peninjauan lewat VAR, wasit akhirnya mengubah keputusannya dari yang awalnya memberi kartu kuning mendadak menghukum Nguyen Tien Linh dengan kartu merah.
Dalam laga berikutnya melawan Uzbekistan, Jumat (13/10/2023), Vietnam juga kalah identik dengan skor dua gol tanpa balas.
Tiga kekalahan beruntun tanpa bisa mencetak gol seakan menjadi momen pahit tak terlupakan bagi Vietnam maupun Troussier sebagai pelatih.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)