Gareth Southgate Menyebut Timnas Inggris Sangat Lapar, Ingin Belajar, Begini Katanya
Pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate kini merasa berhak untuk optimistis timnya bisa menjuarai Euro 2024.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Don Carlo sangat paham kualitas sang gelandang karena
dia adalah anak asuhnya di Madrid.
Bellingham tengah tampil apik dengan El Real. Ia mampu mengemas 10 gol dan tiga assist bersama Madrid dari 10 laga di semua ajang musim ini.
"Bagaimana cara menghentikan Bellingham? Itu pertanyaan yang bagus. Dia berada dalam momen yang luar biasa. Sepak bola adalah olahraga tim.
Bellingham pasti akan melakukan tugasnya untuk Inggris dan Italia akan merespons dengan kualitas mereka, dengan pemain mereka, dengan karakteristik mereka," katanya.
Namun dalam praktiknya meredam Bellingham tak semudah yang diucapkan. Pemain bernomor sepuluh ini merajalela dalam perannya sebagai second striker di belakang Harry Kane. Peran ini mirip dengan yang dilakoninya di Real Madrid.
Italia unggul lebih dulu di menit ke-15 lewat gol Gianluca Scamacca memanfaatkan umpan Giovanni Di Lorenzo. Inggris membalas 17 menit kemudian lewat titik putih.
Bermula dari aksi Bellingham merangsek ke kotak penalti, yang memaksa Di Lorenzo untuk menjatuhkannya.
VAR mengonfirmasi keputusan wasit dan Harry Kane menjalankan tugasnya dengan sukses, menyamakan skor buat Inggris.
Gol kedua Inggris juga lahir dari aksi Bellingham.
Mantan pemain Borussia Dortmund ini melakukan serangan balik, dan kemudian memberi umpan kepada Marcus Rashford, yang sepakannya tak bisa dihentikan Kiper Gianluigi Donnarumma. Harry Kane kemudian memastikan kemenangan Inggris 3-1 lewat golnya di menit ke-77.
Bellingham didapuk sebagai man of the match (MoM) di laga tersebut.
Itu menjadi anugerah MoM kesembilan yang diterima musim ini, di klub, dan di timnas.
Mantan gelandang Inggris, Joe Cole menyanjung Bellingham sebagai pemimpin baru timnas Inggris, yang bisa membawa tim berjuluk "Tiga Singa" itu mencapai kejayaan di Euro 2024.
Cole yakin Bellingham dapat memberikan dampak yang sama seperti yang dilakukan Lionel Messi untuk Argentina tahun lalu, saat ia memainkan peran penting dalam kemenangan mereka di Piala Dunia.
"Saya tidak akan membandingkannya dengan Messi, namun ketika Messi membawa Argentina menjuarai Piala Dunia, dia bisa menjadi pemimpin seperti itu, Messi di usia 20 tahun belum terlalu matang," ujar Cole di Channel Four.