Biang Kerok Jebloknya Performa Timnas Thailand, Sang Dirtek Bandingkan dengan Nasionalisme Jepang
Tak bisa dipungkiri bahwa performa Timnas Thailand dalam beberapa waktu terakhir tampak mengalami penurunan.
Penulis: Dwi Setiawan
Teranyar, uji nyali dijalani Thailand dengan cara mengagendakan tur Eropa melawan Georgia dan Estonia pada edisi Oktober 2023.
Hasilnya, Thailand dibantai Georgia dengan skor telak nan memalukan yakni delapan gol tanpa balas.
Hasil lebih baik didapatkan Thailand saat bertemu Estonia dimana kedua tim bermain imbang 1-1.
Melihat rentetan hasil yang diperoleh Thailand memang tidak terlalu memihak kepada tim besutan Mano Polking.
Lebih dari itu, tak sedikit pihak yang memandang hasil tersebut juga dibarengi dengan menurunnya performa pemain pilar Thailand.
Mulai usangnya usia generasi emas Thailand dipandang menjadi salah satu faktor menurunya performa tim tersebut.
Bagaimana tidak, pemain pilar seperti Theerathon Bunmathan, Chanathip Songkrasin, Teerasil Dangda hingga Sarach Yooyen kini sudah berkepala tiga.
Selain itu, ada masalah klasik lain yang ternyata juga mewarnai mulai menurunnya performa pemain Thailand.
Hal itu diungkapkan oleh Masatada Ishii yang berstatus sebagai Direktur Teknik alias Dirtek Timnas Thailand.
Masatada Ishii memandang jebloknya performa Thailand dalam beberapa waktu terakhir lantaran masalah pemanggilan skuad.
Tak sedikit pemain yang enggan memenuhi panggilan Mano Polking ketika Thailand bermain di FIFA Matchday.
Ia pun langsung membandingkan dengan kondisi negaranya sendiri (red: Jepang) dimana para pemain siap berkorban ketika dipanggil pelatih membela timnas.
"Di Thailand, beberapa pemain dipanggil namun menolak untuk pergi dan lebih memilih istirahat," ujar Masatada Ishii via Think Curve.
"Beda dengan Jepang, mewakili tim nasional merupakan suatu kehormatan besar,"