Tak Hanya Sriwijaya FC yang Disanksi Pengurangan 3 Poin, PSM dan Dewa United EPA Ikutan Kena
Komisi Disiplin (Komdis) PSSI resmi merilis hasil sidang 24 Oktober 2023. Hasilnya tiga tim dijatuhi sanksi pengurangan 3 poin
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Komisi Disiplin (Komdis) PSSI resmi merilis hasil sidang 24 Oktober 2023.
Dalam hasil sidang tersebut menjelaskan tak hanya Sriwijaya FC yang kena sanksi berat berupa pengurangan poin.
Ada PSM Makassar U20 dan Dewa United U16 di kompetisi EPA (Elite Pro Academy).
Sebelumnya, Sriwijaya FC geger tak terima mendapat 'surat cinta' dari Komdis PSSI yang menyatakan mendapat sanksi pengurangan tiga poin.
Dikutip dari Tribun Timur, Sriwijaya FC didapati melakukan pelanggaran regulasi tak memainkan pemain U21 dalam starting XI saat melawan Semen Padang.
Sriwijaya FC baru memasukkan pemain U21 di babak kedua, meski bermain 45 menit namun Sriwijaya FC tetap tak manut regulasi Liga 2.
Atas keteledoran tersebut, Sriwijaya FC dijatuhi hukuman berupa kekalahan 0-3 dari Semen Padang, pengurangan tiga poin, dan denda sebesar Rp45 juta.
Nasib serupa dialami Tim PSM Makassar U20 yang berlaga di EPA Liga 1.
Baca juga: Sorotan Hasil Sidang Komdis PSSI dari Pemain EPA, Menyikut, Memukul, dan Meludahi
Tim PSM Makassar disebutkan menjadi penyebab pertandingan kontra Persebaya tidak dapat dilaksanakan (bukan karena kondisi darurat).
Tim PSM U20 akhirnya dijatuhi hukuman kalah 0-3 dari Persebaya, pengurangan 3 poin, dan denda sebesar Rp5 juta.
Pelanggaran serupa dilakukan Dewa United U16 saat harusnya bertandang ke markas Persija Jakarta pada 30 September 2023.
Tim Dewa United U16 juga mendapat hukuman kalah 0-3 dari Persija U16, pengurangan tiga poin, dan denda sebesar Rp5 juta.
Pembelaan Pelatih Sriwijaya FC
Para suporter Sriwijaya FC tentu menyasar pelatih Muhammad Yusup Prasetyo atau yang kerap disapa Yoyo.
Coach Yoyo pun melemparkan pembelaan karena sanksi pengurangan poin tidak ada dalam regulasi secara tertulis.
"Tidak ada yang menyatakan bahwa sanksi tim itu akan dinyatakan kalah dan dikurangi 3 poin."
"Tidak semudah itu mengurangi poin dan tidak ada sanksi tertulis sama sekali di regulasi itu. Tidak sebodoh itu kita."
"Ini tidak ada di regulasi yang menerangkan bahwa dikurangi poin dan dinyatakan kalah 0-3. Lalu Semen Padang FC berkutat dengan protes Sriwijaya FC dikatakan menurunkan pemain yang tidak sah."
"Siapa pemain yang gak sah di Sriwijaya FC?," kata mantan pelatih klub Malaysia Kelantan FA, dikutip dari Sripoku.com.
Baca juga: Hugo Samir Kembali Bertingkah, Pukul Pemain Persib, PSSI Beri Hukuman Larangan Bermain & Denda
Coach Yoyo pun tegas tak akan ceroboh melakukan kesalahan fatal jika regulasi kompetisi tertulis jelas atas sanksi pengurangan poin.
Pelatih asal Banten tersebut memang mengakui, memainkan pemain U21 (Resa) di babak kedua.
Ia menyebut peraturan kompetisi rancu dan tidak ada sanksi tertulis jika tidak memainkan U21 sebagai starting XI akan dikurangi poinnya.
"Gak ada regulasinya. Itu fans semuanya mesti tahu, semua menyalahkan Yoyo, Yoyo, Yoyo bodoh banget. Jam sembilan pagi saya sudah kasih starting eleven."
"Staf Pelatih semua melihat, Manajer, semua melihat, Sekretaris Tim, semua di tim melihat. Match Com melihat dan tidak menerangkan apapun," beber Yoyo.
Keributan tentang pelanggaran regulasi ini bermula setelah Semen Padang melaporkan Sriwijaya FC tentang penggunaan pemain tidak sah.
Jika sanksi ini benar diturunkan, maka ini akan menjadi sanksi terberat dalam kompetisi Liga Indonesia musim ini. (*)
(Tribunnews.com/ Siti N/ Sripoku.com/ Abdul Hafiz)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.