Melapor Adanya Kecurangan Di Sepakbola Indonesia Bakal Dirahasiakan Identitasnya
Satuan Tugas Antimafia Bola Independen pimpinan Maruarar Sirait menjamin kerahasiaan siapapun yang melapor adanya kecurangan di sepak bola Indonesia.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satuan Tugas Antimafia Bola Independen pimpinan Maruarar Sirait menjamin kerahasiaan siapapun yang melapor adanya kecurangan di sepak bola Indonesia.
Untuk itu Satgas Antimafia Bola Independen berharap semua pihak turut bekerjasama
"Jadi tim ini akan menjaga kerahasiaan siapapun yang melapor, siapapun yang bersedia menjadi whistle blower dan karena tadi kita juga bisa berkoordinasi sudah berkomunikasi bahkan dengan aparat penegak hukum, maka kewenangan untuk menindaklanjuti itu (pelaporan) ke ranah hukum, itu akan bisa kita dorong terus secara maksimal," ungkap anggota Satgas Antimafia Bola Independen, Najwa Shihab.
Sejak dibentuk untuk memberantas praktek mafia di sepak bola Indonesia, Satgas Antimafia Bola Independen terus bergerak untuk mewujudkan sepak bola Indonesia yang bersih.
Gandeng Kepolisian Dan Kejaksaan Agung
Tidak main-main, bekerja sama dengan perangkat pemerintahan seperti Kepolisian dan Kejaksaan Agung digandeng Satgas Antimafia Bola Independen.
"Kami sudah melakukan pertemuan dengan Bapak Kapolri dan Bapak Kejagung. Komitmen untuk membantu Satgas Antimafia Bola Independen juga disampaikan kepada kami. Dengan suport penuh dari Kepolisian dan Kejaksaan Agung tentu membuat gerak kami menjadi lebih baik," urai Ara, sapaan akrab Maruarar Sirait.
Tidak hanya itu, untuk menyatukan visi dan misi memberantas praktek kecurangan di sepak bola Indonesia, Satgas Anti Mafiabola Independe juga berkoordinasi dengan Satgas Anti Mafiabola bentukan Kepolisian. Di mana Satgas Anti Mafia Bola bentukan Kepolisian diketuai oleh Irjen Asep Edi Suheri.
"Demi sepak bola Indonesia yang bersih tanpa adanya gangguan dari para mafia, kita terus bergerak dan saling berkoordinasi. Beberapa oknum sudah ditetapkan sebagai tersangka dan juga diberikan hukuman. Semoga apa yang sudah berjalan bisa menjadi efek jera," ujar Ara, sapaan akrab Maruarar.
Ara mengungkapkan bahwa pihaknya jelas tak main-main untuk melakukan pemberantasan sampai ke akar-akarnya.
"Karena jika ha ini dibiarkan, bisa merusak sepak bola Infonesia. Membuat sepak bola kita tidak bisa berkembang sesuai dengan apa yang kita harapkan bersama," lanjut pria yang sempat menjadi Ketua Stering Committee Piala Presiden empat edisi itu.