Man United Kalah Beruntun dengan Skor 0-3 di Old Trafford, Nyanyian 'Sacked In The Morning' Bergema
Nyanyian "Sacked in the morning" alias "Kamu dipecat pagi hari" bergema di Stadion Old Trafford mengiringi kekalahan MU 0-3 dari Newcastle.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Bisa dibayangkan bagaimana parasaan para fan United saat hal serupa terjadi kembali kemarin. Padahal, pelatih Newcastle, Eddie Howe telah melakukan rotasi, dengan memberi kesempatan delapan pemain pelapis jadi starter di laga ini.
Namun, bahkan dengan kekuatan para pemain cadangan pun, The Magpies terlihat terlalu tangguh bagi United. Setan Merah sementara itu mengganti tujuh pemain pilarnya untuk memberi kesempatan kepada pemain pelapis.
Gol pertama Newcastle lahir menit ke-28. Berawal dari serangan balik Tino Livramento, yang mengirim umpan terobosan menyilang kepada Miguel Almiron.
Dituntaskan Almiro dengan tembakan ke sudut kanan gawang tanpa bisa dihalau kiper Andre Onana.
Delapan menit berselang, The Magpies menambah keunggulan. Tembakan voli Lewis Hall ke sudut kanan gawang MU sukses melewati tiga pemain MU di kotak penalti sebelum bersarang di gawang Onana. Dua gol di babak pertama, persis seperti saat ditekuk City tiga hari lalu.
Babak kedua, United makin menderita. Menit ke-60, Joelinton berhasil mencuri bola, dan mengumpan kepada Willock. Dia menggiring bola mendekati kotak penalti tuan rumah sebelum melepaskan tendangan keras yang memastikan kemenangan timnya 3-0.
Ini adalah kekalahan secara back-to-back bagi Man United di kandang sendiri dengan kebobolan hingga tiga gol atau lebih untuk pertama kalinya dalam 61 tahun.
Lebih jauh lagi, United tercatat telah menelan empat kekalahan dari enam laga terakhir di Old Trafford. Marwah stadion yang dijuluki sebagai "theatre of dream" ini kini telah runtuh.
Nyanyian "Kamu dipecat pagi hari" pun makin kencang berkumandang. Ten Hag, apa lagi yang bisa dilakukannya, selain meminta maaf.
"Ya, kami tahu ini tidak cukup baik. Saya harus bertanggung jawab. Saya merasa kasihan kepada para penggemar. Saya minta maaf," kata Ten Hag di Sky Sports.
"Para pemain akan bangkit. Mereka tetap bersatu, kalian bisa lihat mereka telah berusaha. Anda harus melakukannya sebagai satu tim. Itulah satu-satunya cara", ujarnya melanjutkan.
"Saya terus percaya kepada para pemain dan saya yakin kami akan berkembang setelah awal musim yang sulit". Semua yang telah kami raih bersama sejauh ini dibangun dengan melihat ke depan, yang berarti kami harus segera melangkah maju," ujar pelatih asal Belanda ini.
Ten Hag menegaskan, dirinya adalah seorang petarung sejati. "Saya seorang petarung. Saya melihat ini sebuah tantangan.
Saya mengerti saat hasilnya tak seperti yang diharapkan, maka pasti akan ada banyak kritikan, dan pertanyaan. Tapi saya yakin bisa mengatasinya. Saat ini kami dalam situasi buruk, dan saya bertanggung-jawab," katanya.