Arteta Dikelabuhi Bomber Andalan, Nekat Tinggalkan London demi Kualifikasi Piala Dunia 2026
Arteta mengaku tak tahu bomber andaan di Arsenal nekat pulang ke negaranya demi Kualifikasi Piala Dunia 2026
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Piala Dunia 2026 menjadi tujuan seluruh pemain sepak bola dunia yang kini berjuang bersama tim nasional.
Kendati cedera, beberapa di antaranya berjuang pulih agar mampu mentas di ajang olahraga paling bergengsi di dunia itu.
Seperti yang dialami oleh penyerang Arsenal, Gabriel Jesus.
Tiga pekan absen membela si Meriam London, Gabsus (Gabriel Jesus), nekat meninggalkan London untuk terbang ke Brasil.
Baca juga: Suami Zize Was-was, Bekal Manis Shayne Pattynama Gantikan Arhan di Skuad Timnas Indonesia vs Irak
Padahal, eks Manchester City itu tengah menjalani masa istirahat dan penyembuhan bersama tim medis Arsenal.
Termasuk menjadi fokus pelatih Arsenal, Mikel Arteta, sebagai pemain yang disimpan bekal peluru menyongsong panasnya persaingan Liga Inggris ke depan.
Gabriel Jesus telah bergabung dengan Brasil menjelang pertandingan internasional alias Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dia mengalami masalah hamstring saat The Gunners menang melawan Sevilla di Liga Champions pada 24 Oktober 2023 lau dan tak masuk dalam skuad.
Pemain Brasil itu sedang berusaha memulihkan kondisinya. Namun, Brasil telah memanggilnya dan tim medis mereka akan memutuskan apakah dia bisa tampil selama jeda internasional atau tidak.
Arteta baru-baru ini mengatakan bahwa Jesus membutuhkan lebih banyak waktu untuk pulih ketika ditanya sikap Gabsus bermain untuk negaranya.
"Saya tidak tahu. Saya akan berbicara dengan dokter dan dia karena dia tidak melakukan latihan apa pun bersama kami," jelas Arteta kepada ESPN.
"Dia jauh dari bekerja dengan tim, tetapi ini adalah komunikasi internal antara klub dan tim nasional. Niat pertama adalah selalu mencari yang terbaik untuk pemain," ungkapnya.
Sementara situasi berbeda dialami sang kapten, Martin Odegaard.
Arsenal mampu mempertahankan Martin Odegaard di ibu kota karena masalah perawatan di sekitar pinggul dan gegar otaknya.