Sementara itu kapten Indonesia, Muhammad Iqbal Gwijangge merasa senang dan antusias orang tuanya datang ke Surabaya.

"Terimakasih kepada PSSI yang sudah memfasilitasi kedatangan orang tua atau keluarga pemain. Sangat senang dan ini menjadi tambahan motivasi bagi kita. Semoga kami dapat meraih hasil terbaik melawan Maroko dan lolos ke 16 besar, " kata Iqbal.

Baca juga: Bakal Adu Nasib dengan Timnas U17 Indonesia, Maroko Pamer Jejak Mentereng di Kandang Lawan

Siap Tempur

Pelatih Bima Sakti, menyebutkan bahwa kondisi pemainnya cukup apik untuk melakoni pertandingan kontra Maroko.

“Kami sudah dua hari recovery, kemarin dan hari ini, alhamdulillah pemain sudah siap dan bersyukur tidak ada yang cedera. Siapapun yang dipercaya besok, mereka akan tampil seratus persen demi mengamankan lolos ke fase gugur,” ujarnya.

Dirinya tak gentar dengan skuad Maroko yang banyak diisi pemain-pemain elit yang membela klub-klub di Eropa.

Menurutnya, pamain Maroko tetap mempunyai kelehaman, dan ia bakal memanfaatkan setiap celah yang ada untuk bisa mencetak gol.

“Kami melihat Maroko tim bagus, kami tidak boleh menganggap Maroko di bawah Ekuador atau Panama. Mereka semua sama. Yang pasti fokus sejak awal kurangi kesalahan sendiri, fokus dasar teknik bagaimana passing kontrol,” ungkap Bima Sakti.

“Mereka memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing. Maroko memiliki organsiasi bagus dan pintar mainnya. Counter attack juga sangat cepat. Saya lihat setelah pertandingan pemain lebih percaya diri dan yakin bahwasanya kita bisa,” imbuhnya.

“Yang pasti kami ingin menang, targetnya itu. Nanti soal hasil yang paling penting kami bisa lolos, bisa juara grup, runner-up, atau peringkat ketiga terbaik,” ujarnya.

(Tribunnews.com/Tio)