Timnas Uruguay Menghentikan Catatan 14 Kemenangan Beruntun Argentina, Taklukkan Juara Dunia 2-0
Timnas Uruguay mengakhiri 14 pertandingan tak terkalahkan Argentina dengan kemenangan 2-0 atas juara dunia di kualifikasi Piala Dunia pada Jumat.
Penulis: Muhammad Barir
Dalam sebuah momen, Manuel Ugarte berkomunikasi dengan mulut dan isyarat tangannya, seolah mengatakan sebuah ucapan kasar mengejek Messi dan De Paul.
Tentu saja para pemain Argentna marah besar dengan ucapan Ugarte.
Tak lama setelah momen tersebut terjadi keributan antara Enzo Fernandes dan Rodrygo De Paul menghadapi Ugarte.
Enzo Fernandes mendorong badan Ugarte,
Messi ditanya tentang sikap tidak senonoh Ugarte kepada De Paul.
"Dia harus belajar sedikit" kata Messi dikutip dari Tyc Sports.
Bintang Rosario itu merujuk pada ketegangan yang terjadi antara gelandang Uruguay dan pemain Tim Nasional Argentina itu pada babak pertama di Bombonera.
Lionel Messi, kapten Timnas Argentina, menyinggung sikap tidak senonoh Manuel Ugarte terhadap Rodrigo De Paul, pada paruh pertama pertandingan di La Bombonera putaran kelima Kualifikasi Piala Dunia 2026.
"Pertandingan Kualifikasi melawan Uruguay selalu seperti itu. Saya memilih untuk tidak mengatakan apa yang saya pikirkan,” kata Messi ditanya tentang ucapan pedas dari Ugarte tersebut.
"Anak-anak muda harus belajar menghormati orang yang lebih tua. Laga klasik ini selalu intens, keras, tapi selalu penuh rasa hormat. Mereka harus belajar sedikit," kata lambang Timnas Argentina itu soal sikap tidak senonoh Ugarte, kepada De Paul.
Puji Marcelo Bielsa
Lionel Messi mengakui ketangguhan timnas Uruguay setelah Argentina takluk 0-2 dari Uruguay di kualifikasi Piala Dunia zona Conmebol.
Dalam pertandingan yang digelar di La Bombonera Argentina, Jumat (17/11/2023), dua gol Uruguay dicetak oleh Ronald Araujo dan Darwin Nunez.
Argentina kebobolan oleh gol Ronald Araujo dari Uruguay pada menit Ke-41, sedangkan gol Darwin Nunez pada menit Ke-87.
Dengan kekalahan ini, makan catatan 14 kemenangan beruntun yang diraih timnas Argentina pun berakhir di tangan Uruguay.
Messi memuji kerja pelatih Argentina yang menangani Uruguay, Marcelo Bielsa usai kekalahan Argentina dari Uruguay.
"Sulit bagi kami untuk bermain. Mereka intens. Mereka membuat Anda bermain satu lawan satu, mereka memiliki pemain-pemain yang fisik dan cepat di lini tengah. Sulit bagi kami untuk menemukan permainan kami," kata La Pulga.
Dan dia menambahkan: "Kami tidak pernah merasa nyaman. Kami tidak menemukan cara untuk menguasai bola dan menguasai bola jauh. Itu sebabnya permainan mereka membuat kami berakselerasi juga dan kami mengikuti ritme itu. Mereka adalah tim yang mengandalkan fisik, yang bekerja dengan baik dan sebaliknya terdapat banyak bahaya".
Lionel Messi pun menyoroti kiprah Marcelo Bielsa yang mengambil alih La Celeste pada 2023.
"Anda bisa melihat apa yang mereka lakukan. Di semua tim atau klub, termasuk tim Argentina, Anda bisa melihat tangannya".
"Mereka bermain sangat baik. Kami harus kalah. Ini juga sebuah ujian. Ini bisa terjadi dan kami harus bangkit, mencoba memainkan permainan hebat di Brasil,” ujarnya.
Kekalahan Pertama Setelah Menang dalam 14 Laga
Lionel Messi dan kawan-kawan dari timnas Argentina takluk 0-2 dari Uruguay di kualifikasi Piala Dunia zona Conmebol.
Dalam pertandingan yang digelar di La Bombonera Argentina, Jumat (17/11/2023), dua gol Uruguay dicetak oleh Ronald Araujo dan Darwin Nunez.
Argentina kebobolan oleh gol Ronald Araujo dari Uruguay pada menit Ke-41, sedangkan gol Darwin Nunez pada menit Ke-87.
Dengan kekalahan ini, makan catatan 14 kemenangan beruntun yang diraih timnas Argentina pun berakhir di tangan Uruguay.
Timnas Argentina kalah melawan Uruguay di Kualifikasi Amerika Selatan.
Tim asuhan Marcelo Bielsa merayakan kemenangan 2-0 di La Bombonera melalui gol Ronald Araújo dan Darwin Núñez dalam pertandingan klasik Río de la Plata yang sulit.
Uruguay memberikan kekalahan pertama bagi Tim Nasional Argentina di Kualifikasi Amerika Selatan dengan skor 2-0 di La Bombonera.
Tim asuhan Lionel Scaloni tetap berada di puncak klasemen, merasa tidak nyaman.
Di babak pertama, terlihat jelas bahwa Celeste bukanlah rival yang mudah, antara pendekatan yang mencoba menghentikan permainan dan jejak kaki yang kuat yang membuat proses tersebut terasa seperti final.
Sedikit demi sedikit, serangan mulai berdatangan, pertama dengan Darwin Núñez yang nyaris keluar, dan kemudian dua kali dengan Nicolás De la Cruz tanpa tujuan jelas.
Tak lama kemudian, pada menit ke-41, Charrúa memecahkan skor ketika Marías Viña lolos dari Nahuel Molina di sisi kiri,
Bola tendangannya dihadang kiper namun bola pantul disambut oleh Ronald Araújo yang menendang dari sisi yang lain, gol Araujo itu memecahkan rekor Dibu Martínez yang tidak kebobolan selama 751 menit.
Albiceleste langsung berusaha menyamakan kedudukan lewat tendangan bebas Lionel Messi yang nyaris diblok Sergio Rochet, sebelum kembali membuat Cuti Romero frustrasi lewat rebound.
Namun Argentina tidak menemukan jalan keluar meskipun Lautaro Martínez datang lebih awal untuk mengisi serangan lebih banyak dan Ángel Di María memberikan ledakan di tengah, tendangan bebas Lionel Messi membentur mistar gawang.
Pada menit ke-41, lewat serangan balik, Uruguay tampil habis-habisan saat Darwin Núñez menerima momentumnya, ia dijaga Nicolás Otamendi, ia berhasil mengatasinya.
Lewat serangan balik, Nunez dan melesat ke depan dan menghadap Dibu dan menghajarnya dengan tembakan rendah ke tiang jauh.
Tidak ada banyak waktu lagi, Celeste menerima kemenangan yang layak mereka dapatkan.
Pertandingan berikutnya, pada hari Rabu, Argentina akan melawan Brasil di Maracaná.