Menanti Keajaiban VAR demi BRI Liga 1 Indonesia yang Lebih Sehat dan Bersih
Kehadiran VAR menjadi inovasi dan terobosan terbesar dalam sepak bola Indonesia, akankah keajaiban teknologi bisa mengubah BRI Liga 1 jadi bersih.
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Untuk sementara, PSSI sudah memberikan solusi singkat.
Yakni memberikan pembinaan bagi wasit yang memberikan keputusan kurang tepat.
Pembinaan tersebut berupa ‘libur’ penugasan menjadi pengadil lapangan.
Hingga artikel ini ditayangkan, sudah ada 27 wasit BRI Liga 1 yang mendapat pembinaan dari PSSI.
"Ini merupakan komitmen dari PSSI untuk meningkatkan kualitas wasit demi menghasilkan kompetisi yang baik, bersih dan profesional."
"Kami melakukan pembinaan kepada wasit-wasit yang melakukan kesalahan."
"Wasit-wasit yang kita lakukan pembinaan dengan durasi tidak bertugas dari dua hingga enam pekan."
"Semoga hukuman ini menjadi motivasi dan evaluasi terhadap semua wasit agar lebih matang, cermat dan memimpin sesuai law of the game," kata Arya Sinulingga selaku Komite Eksekutif PSSI, dilansir laman resmi PSSI.
Liga 1 musim ini juga bakal memberlakukan sistem promosi dan degradasi wasit Liga 1 dan Liga 2, sesuai performa mengadili setiap pertandingan.
Meski demikian, PSSI tak omong kosong soal rencana VAR bakal diberlakukan dalam kompetisi BRI Liga1 Indonesia.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah sepak bola Indonesia, Video Assistant Referee alias VAR akan digunakan.
Tentunya, hal ini menjawab keluhan dan perdebatan panjang pasca-pertandingan yang melibatkan keputusan wasit.
Kehadiran VAR dapat meminimalisir segala bentuk kecurangan hingga tuduhan mafia mafia bola yang beredar luas.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir sampai saat ini masih aktif meminta training penggunaan VAR agar berjalan hingga akhir tahun ini.