Menanti Keajaiban VAR demi BRI Liga 1 Indonesia yang Lebih Sehat dan Bersih
Kehadiran VAR menjadi inovasi dan terobosan terbesar dalam sepak bola Indonesia, akankah keajaiban teknologi bisa mengubah BRI Liga 1 jadi bersih.
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Terlebih Indonesia yang dinobatkan sebagai tuan rumah Piala Dunia U17 dapat sekaligus belajar menggunakan VAR.
Bahkan merek VAR yang digunakan Piala Dunia U17 dengan Liga Indonesia kelak juga sama.
Erick Thohir pun yakin, VAR dapat diimplementasikan mulai Februari 2024 mendatang.
"Insya Allah di Desember, pelatihan fase ketiga, ini sudah bisa kita dorong untuk kita tuntaskan dan ketika Februari nanti VAR benar-benar ada," ucap Erick, dikutip dari situs PSSI pada 10 Oktober 2023 lalu.
Tak lama lagi, tampilan sepak bola Indonesia bak kompetisi Eropa.
Wasit akan menunjukkan gestur kotak untuk melihat VAR sebelum memberi keputusan penting.
Artinya peluang wasit atau pihak yang ingin mencuri-curi kesempatan curang makin sempit.
Jika terjadi kecurangan dalam bentuk apapun di kompetisi Liga Indonesia, Erick Thohir tegas akan menempuh jalur hukum dan dipenjarakan seumur hidup.
"Dengan ini (VAR) kita harapkan bisa menekan kesalahan individu untuk para wasit, tetapi kalau ada 'permainan', pengaturan skor, atau sepakbola negatif, ya tetap kita tangkap."
"Polisi punya komitmen penjarakan, saya punya komitmen hukum seumur hidup," ucap Erick.
Layak dinantikan, bagaimana sentuhan keajaiban VAR bisa mengubah industri Liga 1 Indonesia menjadi lebih bersih dan makin kompetitif.
Hal ini sejalan dengan alasan BRI bersedia menjadi mendukung Liga 1 Indonesia tiga musim beruntun alias hattrick menjadi sponsor utama kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia.
Direktur Utama BRI, Sunarso menyebut, akan terus mendukung kompetisi Liga 1 berjalan dengan sehat hingga menciptakan nilai ekonomi dan nilai sosial yang lebih baik.
"Kita akan terus mensupport supaya kompetisi berjalan dengan sehat, sehingga bisa menghasilkan pemain tim nasional yang melalui proses seleksinya di kompetisi yang sehat."
"Semoga kompetisi sepakbola terbesar di Republik ini nanti untuk periode 2023/2024 dengan izin Allah SWT bisa berjalan dengan lancar, baik dengan economic value, social value, khususnya kejayaan olahraga menjadi tradisi sepakbola," jelas Sunarso, dikutip dari PSSI.
(Tribunnews.com/ Siti Nurjannah)