Operator Liga 1 Borong 15 VAR Seharga Rp 100 M: 3 Unit di Stadion, 12 Unit di Mobil Khusus
PT LIB membeli sebanyak 15 VAR, tiga di antaranya akan ditaruh tetap (Video Operation Room) di tiga Stadion berbeda; Bandung, Solo dan Bali.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Operator Liga 1 Borong 15 VAR Seharga Rp 100 M: 3 Unit di Stadion, 12 Unit di Mobil Khusus
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Public relation PT LIB, Sabina Katya membeberkan persiapan Video Assistant Referee (VAR) yang rencana akan diterapkan di Liga 1 pada pekan ke-24 atau akhir Februari mendatang.
Persiapan kali ini dikatakannya sudah masuk dalam tahap pembekalan wasit dengan memberikan materi pelatihan.
Nantinya, wasit-wasit Indonesia apabila sudah dirasa mumpuni baru bisa bertugas menggunakan VAR.
Baca juga: Jimmy Napitupulu Tegaskan Hanya Ada Empat Hal di Sepak Bola yang Boleh Gunakan VAR
Pada saat uji coba VAR nanti mayoritas wasit yang bertugas yakni wasit luar yang sudah mempunyai lisensi VAR.
“Jadi, sekarang sudah mulai masuk ke tahap dua di mana wasit, asisten wasit dan RO (reply operator) yang terkurasi itu dibekali latihan lagi untuk selanjutnya ada simulasi di lapangan itu itu bulan Januari. Jadi updatennya gitu, jadi masih on track,” kata Sabina saat ditemui di Senayan Park, Jakarta, Rabu (6/12/2023).
“Timelinnya sudah diketahui FIFA karena selalu monitor pergerakan kita ke FIFA jadi tidak ujuk-ujuk menentukan timeline sendiri, kita selalu koordinasi dengan FIFA. Untuk SDMnya kita masih menunggu hasilnya dulu,” terangnya.
Sementara untuk alat VARnya, Sabina mengatakan itu sudah siap.
PT LIB membeli sebanyak 15 VAR, tiga di antaranya akan ditaruh tetap (Video Operation Room) di tiga Stadion berbeda; Bandung, Solo dan Bali.
Sedangkan 12 VAR lainnya menggunakan dioperasikan secara mobile atau ruangan VAR ditempatkan di dalam mobil khusus.
“Ya, kita sekarang ada 15 VAR, 12-nya mobile, tiganya itu nanti masih (kemungkinan) akan di Solo, mungkin ada di Bali dan Bandung. Itu masih kemungkinan,” beber Sabina.
“Prinsipnya gini di mana pun Stadion harus dipakaikan VAR, harus diuji coba lebih dahulu,” lanjutnya.
Sementar itu, Chief Marketing PT LIB, Budiman Dalimunthe menjelaskan alat-alat VAR yang didatangkan ke Indonesia bukanlah sewaan, melainkan dibeli langsung oleh PT LIB.
Harga untuk mendatangkan 15 VAR terbilang sangat tinggi, yakni mencapai Rp 100 miliar.
“Harganya sudah disampaikan sebenarnya, angkanya sekian karena sudah disebutkan, 100 (miliar) lebih angkanya. Jadi investasi kami soal sepakbola bukan main-main,” terangnya.