Kylian Mbappe Kecewa Dengan Pelatih Usai PSG Main Imbang Lawan Borussia Dortmund
Kylian Mbappe merasa frustrasi dengan Luis Enrique setelah Paris Saint-Germain bermain imbang melawan Borussia Dortmund dalam Liga Champions.
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Kylian Mbappe merasa frustrasi dengan Luis Enrique setelah Paris Saint-Germain bermain imbang melawan Borussia Dortmund dalam Liga Champions.
PSG berhasil menyamakan kedudukan setelah tertinggal, pada hari Selasa.
Gol dari Warren Zaire-Emery di menit ke-56 menyamakan skor setelah Karim Adeyemi membuka skor di menit ke-51.
Mbappe Gagal Cetak Gol
Mbappe tidak berhasil mencetak gol di babak pertama karena Niklas Sule melakukan penyelamatan heroik di garis gawang.
Hasil imbang di Jerman membuat raksasa Prancis itu finis di posisi kedua di Grup F, di belakang Dortmund yang memuncaki grup dengan 11 poin.
Ketidakmampuan PSG mengalahkan tim Edin Terzic tidak membuat Mbappe senang, yang tidak puas dengan taktik Enrique untuk bertahan mencari hasil imbang.
Tidak Puas Dengan Taktik Pelatih
Dia ingin mencetak gol agar PSG menjadi pemuncak Grup F dan menurut laporan dari Le Parisien, pemain berusia 24 tahun itu tidak ragu-ragu menyampaikan ketidakpuasannya kepada pelatih setelah hasil pertandingan.
Lebih lanjut, menurut Canal Plus via Get French Football News, pemain depan tersebut segera melewati zona wawancara media dan menuju bus tim, di mana ia duduk sendirian beberapa menit sebelum bergabung dengan rekan-rekannya.
Keputusan pelatih Spanyol untuk bermain secara hati-hati datang setelah AC Milan unggul melawan Newcastle United, yang berarti kekalahan melawan Dortmund akan membuat mereka gagal lolos ke Liga Champions.
Terlihat Muram
Kylian Mbappe terlihat muram setelah hasil Paris Saint-Germain. Gambar: Getty
Milan berhasil bangkit dan mengalahkan Newcastle 2-1 di St. James' Park sehingga mereka mendapatkan tempat di Liga Europa.
Berbicara setelah hasil imbang PSG melawan Dortmund, Enrique mengatakan: "Pada menit ke-85, dengan kemenangan Milan yang menjamin kualifikasi kami, saya memberi tahu pemain saya untuk mengambil risiko lebih sedikit. Tujuan kami adalah finis di posisi pertama, tetapi finis di posisi kedua di grup sulit ini adalah sukses.
"Wajar jika para pemain merasa frustrasi. Kami punya lima kesempatan untuk mencetak gol - lima!
"Kami akan terlihat agak bodoh jika kebobolan gol pada menit ke-85. Ketika seorang pemain merasa frustrasi, tugas saya adalah mengelola pengambilan risiko ini, ketegangan ini."
Akibatnya, karena PSG finis di posisi kedua, mereka bisa dipasangkan dengan tim seperti Barcelona, Manchester City, Arsenal, dan Real Madrid di babak 16 besar.