Barcelona Sering Kalah Kinerja Xavi Hernandez Dalam Sorotan
Masa depan Xavi Hernandez sebagai pelatih kepala Barcelona tampaknya sedang dalam sorotan setelah serangkaian kekalahan
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, BARCELONA - Masa depan Xavi Hernandez sebagai pelatih kepala Barcelona tampaknya sedang dalam sorotan setelah serangkaian kekalahan baru-baru ini di Liga Champions dan La Liga.
Bersiap Cari Pengganti Xavi
Dengan ketidakpastian tersebut, klub raksasa Catalan ini sedang mencari pengganti potensial yang akan mengambil alih kendali jika Xavi memutuskan untuk mundur dari jabatannya.
Dalam laporan terkini di Spanyol, Barcelona dilaporkan berada dalam antrian untuk merekrut seorang legenda klub sebagai pengganti Xavi.
Tim saat ini berada di peringkat ketiga dalam klasemen, tertinggal sembilan poin dari pemuncak klasemen Girona dan tujuh poin dari rival sekota Real Madrid di posisi kedua.
Gelar Juara Liga Semakin Tipis
Meskipun harapan untuk mempertahankan gelar liga semakin tipis, Barcelona berhasil mencapai babak sistem gugur Liga Champions, menandai pencapaian pertama mereka dalam tiga tahun terakhir.
Spekulasi terkait kemungkinan mundurnya Xavi dari jabatannya telah menyebabkan klub mengidentifikasi penggantinya potensial, dan nama yang muncul adalah mantan pemain dan legenda klub, Rafael Marquez. Marquez saat ini menangani Barcelona Athletic, tim cadangan yang bermain di divisi ketiga.
Pemain asal Meksiko ini, yang sebelumnya bermain bersama Xavi di tim utama Barcelona, memiliki rekam jejak yang mengesankan dengan 242 penampilan untuk Barca dan empat kali meraih gelar La Liga.
Selain itu, Marquez juga merupakan bagian integral dari skuad yang memenangkan Liga Champions pada tahun 2006 dan 2009.
Memiliki Sejarah Panjang
Barcelona memiliki sejarah panjang dalam menunjuk mantan pemain sebagai manajer, dan langkah ini telah terbukti sukses dengan Pep Guardiola dan Luis Enrique.
Pep Guardiola sebelumnya mengelola Barcelona B sebelum mendapatkan jabatan tertinggi pada tahun 2008, sementara Luis Enrique juga mengawali karir manajerialnya dengan mengelola tim cadangan.
Meskipun Xavi telah berhasil membawa pulang trofi domestik melawan lawan kuat Real Madrid, situasi turbulent klub belakangan ini memicu spekulasi mengenai kemungkinan pengunduran dirinya.
Meski begitu, sebuah keputusan untuk memecatnya di pertengahan musim mungkin akan dianggap sebagai kejutan, terutama setelah meraih gelar liga hanya tujuh bulan yang lalu.
Barcelona sepertinya telah menyiapkan langkah-langkah untuk menjaga stabilitas dan memastikan kelangsungan sukses di masa depan.