Nyinyiran Pep Meski Man City ke Final Piala Dunia Antarklub, Lapangan dan Jatah Tidur jadi Bahasan
Mantan manajer Barcelona, Pep Guardiola mengaku bahwa istirahat dan tidur adalah prioritas utama sebelum laga menghadapi Urawa Reds.
Penulis: Bobby W
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Sikap perfeksionis manajer Manchester City, Pep Guardiola, kembali terekspos di final Piala Dunia Antarklub 2023.
Hal ini terlihat kala ia mengeluhkan kondisi lapangan setelah timnya meraih kemenangan atas Urawa Red Diamonds.
Kendati melaju ke final Piala Dunia Antarklub melawan Fluminense, Guardiola mengaku kesal karena kondisi lapangan tempat ia bertanding dinilai tak layak.
City sejatinya memperlihatkan dominasinya dengan kemenangan meyakinkan 3-0 di Stadion King Abdullah Sports City pada hari Rabu (20/12/2023) dini hari WIB.
Namun, Guardiola mengkritik kondisi lapangan sebelum menyatakan bahwa timnya akan melakukan yang terbaik untuk mengalahkan Fluminense di final.
"Kondisi lapangan tidak begitu bagus, sejujurnya. Tetapi kita tahu bagaimana bisnis ini berjalan. Sekarang kita harus istirahat." keluh Guardiola, dikutip dari Manchester Evening News.
Baca juga: Mason Greenwood Dapat Pujian Dari Antoine Griezmann Dalam Laga Atletico Madrid vs Getafe
Dalam wawancara selepas laga, Guardiola mengaku kelelahan jadi faktor utama yang ia keluhkan sebelum pertandingan.
Mantan manajer Barcelona ini pun mengaku bahwa istirahat dan tidur adalah prioritas utama sebelum laga menghadapi Urawa Reds.
"Rencananya adalah tidur, tidur, dan tidur! Ini adalah rencana kita." buka Pep dengan cukup emosional.
Baca juga: Guardiola: Para Pemain Manchester City Miliki Kesempatan Sekali Seumur Hidup vs Fluminense di Final
"Mereka (Fluminense) mendapat satu hari lebih (untuk Istirahat). Kita akan mendapat satu hari libur, jadi saya ingin menggelar makan malam bersama, dan menciptakan lingkungan di mana para pemain tahu seberapa pentingnya ini bagi klub" lanjut Pep.
Meski di atas kertas jauh diunggulkan daripada Fluminense, Pep Guardiola meminta anak asuhnya jangan memandang remeh sang calon lawan.
Ia menilai, tampil di final Piala Dunia Antarklub adalah suatu hal yang langka.
"Untuk berada di final ini kita harus melakukan hal-hal luar biasa seperti memenangkan Liga Champions." tegasnya.
"Mungkin ini satu-satunya kali kita memainkan ini seumur hidup kita. Kita sudah di sana. Besok kita mulai menonton dan memelajari Fluminense agar kita bisa mencoba tampil baik menghadapi mereka."
(Tribunnews.com/Bobby)