Respons Erick Thohir soal Mafia Pengaturan Skor di Liga Indonesia: Sikat Tanpa Pandang Bulu
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir turut memberikan respon terhadap pelaku pengaturan skor atau match fixing di Liga Indonesia.
Penulis: Muhammad Ali Yakub
Editor: Drajat Sugiri
"Saya pernah katakan, jangan main-main. PSSI sudah berkomitmen dengan Polri, kita selidiki, ada bukti yang kuat, maka langsung sikat, tidak pandang bulu, jika ingin sepakbola kita bersih" jelas Erick Thohir, dikutip dari laman PSSI, Kamis (21/12).
Erick Thohir juga menambahkan kesuksesannya membongkar kasus pengaturan skor ini termasuk dari mandat Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Apalagi ini sudah menjadi permintaan dari Presiden Jokowi, maka harus punya nyali untuk berantas suap dan judi di sepakbola kita," jelas Erick Thohir.
Keseriusan PSSI memberantas pengaturan skor tentunya ingin menciptakan sepak bola yang bersih di Indonesia.
"Saya berharap tindakan penegakan dan penerapan hukum bagi pihak-pihak yang ingin menghancurkan sepakbola Indonesia ini membuat efek jera, sekaligus menjadi sinyal bahwa PSSI, Polri, dan Satgas Anti Mafia Bola sangat serius," kata Ketua Umum PSSI itu.
"Saya ingin klub-klub peserta semua kompetisi liga juga hati-hati."
"Sebab klub bisa kena hukuman jika terlibat match fixing," tegas Erick.
Pekan lalu pada Rabu (13/12), Satgas Antimafia Bola Polri kembali menetapkan 8 tersangka atas tuduhan pengaturan skor di Liga 2 2018.
Menurut laporan PSSI, Kepala Satgas Anti Mafia Bola, yakni Irjen Asep Edi Suheri menjelaskan kedelapan orang tersangka itu terdiri empat orang wasit masing-masing dengan inisial K, RP, AS, dan R.
Kemudian satu orang asisten manajer klub berinisial DRN, satu LO wasit berinisial KM dan seorang kurir berinisial GAS yang masih berstatus DPO (daftar pencarian orang).
"Satu orang (tersangka kedelapan) pelobi berinisial VW, yang disampaikan Kapolri," kata Irjen Asep.
(Tribunnews.com/Ali)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.