Tak Main Iming-iming Uang, AC Milan Menjual Romantisme Masa Lalu untuk Goda De Zerbi
AC Milan memilih mengumbar cerita masa lalu dengan Roberto De Zerbi ketimbang godaan tawaran gaji tinggi untuk meminangnya gantikan Stefano Pioli.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - AC Milan memainkan triknya untuk bisa meminang Robert De Zerbi yang masuk daftar kandidat pengganti Stefano Pioli di posisi pelatih.
Roberto De Zerbi menjadi kandidat terkuat menggantikan Stefano Pioli di posisi kursi pelatih AC Milan, selain Antonio Conte.
Hanya saja, cara yang ditawarkan oleh AC Milan meminang juru taktik Brighton tersebut terbilang unik karena menjual romantisme kedua belah pihak.
Baca juga: Tak Mau Modal PHP, Inter Milan Berhasrat Lamar Mantan Gebetan AC Milan asal Iran
Sedikit flashback, nama Roberto De Zerbi memang moncer saat menjadi pelatih.
Palermo, Sassuolo, Shakhtar Donetsk dan terbaru Brighton, menjadi klub yang pernah dibesut pelatih berkebangsaan kelahiran Brescia, Italia ini.
Namanya semakin melambung tinggi sejak menangani The Seagulls, - julukan Brighton, di Liga Inggris. Dia berhasil menyulap Brighton menjadi kuda hitam dan bersaing di zona Eropa.
Walhasil, tak sedikit klub-klub top Eropa menginginkan jasanya.
Real Madrid, Barcelona, dan terbaru AC Milan menjadi peminat pelatih yang pernah memperkuat Napoli ini.
Bahkan Roberto De Zerbi mendapatkan sanjungan tinggi dari juru taktik Manchester City, Pep Guardiola.
Dia mengklaim bahwa De Zerbi memiliki masa depan cerah sebagai juru taktik, mengingat gaya permainan yang diusungnya sangatlah atraktif.
Tak heran jika kemudian Rossoneri ikut mengantre untuk mendapatkan tanda tangan pelatih berusia 44 tahun ini.
Hanya saja cara yang digunakan oleh Milan terbilang anti mainstream.
Diwartakan SempreMilan, manajemen Rossoneri menggunakan hubungan masa lalu kedua belah pihak untuk menyukseskan penunjukan Roberto De Zerbi sebagai manajer baru.
Faktanya sebelum memutuskan sebagai pelatih, De Zerbi merupakan pemain yang malang melintang di Serie A. Dia menimba ilmu di akademi AC Milan.
Tergabung di AC Milan U19, De Zerbi muda mendapatkan promosi ke tim utama pada tahun 1997.
Sayang, dia jarang memperoleh menit bermain yang akhirnya memutuskan untuk hengkang ke Padova. Beberapa klub kemudian pernah diperkuatnya, mulai Napoli, Commo, Leco, Foggia hingga Brescia.
Jika ditarik ke masa lalu, Roberto De Zerbi bukan orang baru di AC Milan.
Hal ini yang kemudian ingin dimanfaatkan oleh manajemen Rossoneri.
Jika tim-tim peminat lainnya saling sikut menawarkan banyaknya gaji dan janji manis agar De Zerbi mau bergabung. Maka AC Milan meilih menjual romantisme dengan sang pelatih di masa lalu.
Bak gayung bersambut, De Zerbi disebut-sebut masih memiliki ikatan emosional dengan AC Milan.
Terlebih dengan rencana AC Milan yang akan diakuisisi penguasaha dari Arab Saudi menjadi daya tarik tersendiri bagi sang pelatih untuk mendapatkan dokongan finansial mumpuni.
Hanya saja, keberadaan De Zerbi di Brighton yang lagi naik daun menjadi pertimbangan juga bagi sang juru taktik untuk menerima pinangan sang mantan.
De Zerbi menjadi kandidat pelatih anyar Milan setelah Stefano Pioli membawa Olivier Giroud dkk menurun performanya dalam beberapa laga terakhir.
Pertandingan AC Milan kontra Sassuolo pada Minggu 31 Desember menjadi penentu bagaimana nasib Stefano Pioli di kursi pelatih. Jika gagal memetik kemenangan, jaminan pemecatan Pioli semakin membesar.
(Tribunnews.com/Giri)