Mantan Klub Ferdinand Sinaga Terancam Tak Ikut Liga Super Malaysia, Gegara Tunggak Gaji
Mantan klub Ferdinand Sinaga dan Natanael Siringoringo di Negeri Jiran terancam tak bisa mengikuti kompetisi Liga Super Malaysia musim depan.
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Dwi Setiawan
Jika langkah kedua Kelantan FC tak juga mengirim bukti pembayaran gaji, maka Liga Super Malaysia hanya akan diikuti oleh 13 klub, tanpa Kelantan.
Pada tahun sebelumnya, Liga Super Malaysia juga mencoret dua klub, Melaka United dan Sarawak United karena tak penuhi syarat lisensi.
Sebelumnya Liga Super Malaysia diikuti oleh 16 klub.
Baca juga: Klub yang Kantongi Lisensi AFC Cup Punya Keuntungan Dapat Hak Siar Lebih Banyak
Keputusan tersebut terbilang cukup tegas dan patut ditiru PSSI.
Saat ini kompetisi Liga 1 Indonesia belum berani membuat keputusan tersebut.
Guna memajukan kompetisi yang lebih baik, tak ada salahnya PSSI memiliki tolak ukur klub yang bertanding di kasta tertinggi sepakbola Indonesia.
Soal lisensi PSSI hanya merilis sejumlah klub yang lolos lisensi AFC dan AFC Cup sebelum kompetisi musim ini dimulai.
Dikutip dari situs resmi PSSI, ada dua keputusan yang dikeluarkan melalui surat keputusan nomor 007/CLC-PSSI/V/2023.
Pertama, ada enam klub yang memenuhi syarat regulasi lisensi AFC Champions League dengan status Granted with Sanction.
Enam klub tersebut adalah Bali United FC, Borneo FC, Madura United FC, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, dan PSM Makassar.
Lalu putusan kedua, untuk regulasi AFC Cup dan Liga 1 ada tujuh klub yang memenuhi syarat.
Mereka adalah Bali United FC, Borneo FC, Madura United FC, Persebaya, Persib Bandung, Persija, dan PSM Makassar.
Sedangkan Malaysia memiliki tujuh klub yang lolos lisensi AFC.
Artinya separo klub yang mentas di Liga Super Malaysia sudah memiliki lisensi AFC. (*)
(Tribunnews.com/ Siti N)