Manchester City Diuntungkan, Perebutan Gelar Juara Liga Inggris Baru Dimulai Januari
Ada beberapa faktor yang membuat Manchester City layak jadi kandidat juara pada akhir musim ini mulai dari kembalinya De Bruyne dan aspek mental juara
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Manchester City saat ini memang masih menempati posisi ketiga di klasemen Liga Inggris 2023/2024.
Dengan raihan 40 poin, Manchester City berjarak lima angka dari Liverpool selaku pemuncak klasemen.
Meskipun demikian, Manchester City masih punya kesempatan untuk mempertahankan gelar juara Liga Inggris.
Sekaligus mencetak sejarah sebagai satu-satunya klub yang bisa mencetak quattrick gelar juara Liga Inggris.
Ada beberapa faktor yang membuat Manchester City layak jadi kandidat juara pada akhir musim ini.
Baca juga: Bukan Manchester United, Tsunami Trofi Justru Menghantam Manchester City Tahun 2023
Sekalipun sudah ditinggal Ilkay Gundogan, Riyad Mahrez, Aymeric Laporte, dan Joao Cancelo pada musim panas lalu.
Nyatanya, kejeniusan Pep Guardiola dalam meracik taktik masih membuat Manchester City jadi kandidat juara.
Belum lagi soal aspek mentalitas juara pemain Manchester City yang tak perlu diragukan lagi bakal makin menguntungkan.
Alhasil perburuan gelar juara Liga Inggris tampaknya baru dimulai pada bulan Januari ini, dimana Manchester City diprediksi sulit dibendung.
Berikut ini beberapa alasan Manchester City berpeluang mempertahankan gelar Liga Inggris yang telah dirangkum Tribunnews.
1. Kembalinya Kevin De Bruyne
Tak bisa dipungkiri, salah satu faktor yang membuat peluang Manchester City mempertahankan gelar juara begitu besar yakni kembali De Bruyne.
Pemain asal Belgia itu akhirnya bisa kembali ke skuad setelah melewatkan hampir sebagian musim ini karena cedera.
Setelah menjalani pemulihan cedera selama empat bulan, De Bruyne berpeluang comeback bulan ini.
Kehadiran De Bruyne jelas menjadi sinyal positif bagi kekuatan Manchester City yang telah lama merindukannya.
Kualitas visi bermain, akurasi umpan, kecerdasan mengolah bola dan combonya dengan Erling Haaland membuat lini pertahanan lawan ketar-ketir.
Khusus yang terakhir, Haaland jelas akan semakin dimanjakan oleh umpan-umpan ajaib De Bruyne di lini depan.
Sebagaimana pada musim lalu ketika Haaland menjadi top skor di Liga Inggris dengan 36 gol.
Di mana kesuksesan Haaland tampil meledak pada musim pertama bersama The Citizens karena faktor De Bruyne.
Tercatat dari delapan gol yang dihasilkan Haaland, keseluruhan assistnya dari De Bruyne.
Hal itu menjadi indikasi bahwa kombinasi maut De Bruyne dan Haaland akan kembali menghentak paruh kedua Liga Inggris.
Jurgen Klopp selaku pelatih Liverpool pun sampai merinding dengan kembalinya De Bruyne.
"Semuanya positif. Tidak ada keraguan tentang itu." ujar Jurgen Klopp dikutip Sportbible, setelah laga melawan Newcastle.
"Minggu lalu, Arsenal tergelincir, Tottenham juga merasakan hal yang sama,"
"Sekarang mereka (Man City) kembali masuk,"
“Kevin De Bruyne sedang melakukan pemanasan. Seluruh negeri mulai berguncang," tambahnya.
2. Tak Ada Pemain yang Pergi ke Piala Afrika
Faktor kedua menyoal ketiadaan pemain pilar Manchester City yang pergi ke Piala Afrika yang akan berlangsung 13 Januari s/d 11 Februari 2024.
Jikalau pada tahun-tahun sebelumnya, ada Riyad Mahrez yang membela Algeria di Piala Afrika.
Pada musim ini, tak ada satupun pemain Manchester City yang berasal dari Benua Afrika.
Fakta tersebut nyatanya malah menguntungkan bagi Manchester City.
Bagaimana tidak, tim besar lainnya justru harus merelakkan para pemain andalannya untuk berpartisipasi di ajang tersebut.
Sebagaimana misal Liverpool yang harus kehilangan Mohamed Salah yang membela Mesir.
Lalu, Manchester United ditinggal Andre Onana dan Sofyan Amrabat yang berjuang di negaranya masing-masing.
Arsenal juga kelimpungan ketika Thomas Partey, Mohamed Elneny absen karena dipanggil ikut ke Piala Afrika.
Chelsea ditinggal Nicolas Jackson, Tottenham Hotspur berpisah sementara dengan Pepe Matar Sarr dan Ysev Bissouma.
Bahkan tim sekelas West Ham juga ditinggal Mohamed Kudus yang tengah on fire.
Berkaca dari kondisi tersebut, Manchester City justru diuntungkan dengan situasi para rivalnya.
3. Mental Juara yang Bakal Berbicara
Aspek terpenting yang membuat Manchester City berpeluang mengakhiri musim ini dengan juara yakni mental.
Sebagai tim yang merajai Liga Inggris sebanyak 4 kali dari 5 edisi terakhir.
Guardiola jelas punya cara tersendiri untuk menyulap timnya sebagai klub bermental juara.
Hal itu telah dibuktikan selama beberapa musim, dimana The Citizens mampu survive setiap kali berkompetisi di Liga Inggris.
Pada musim lalu saja, Manchester City sukses menyalip Arsenal di tikungan terakhir.
Hingga pada akhirnya mampu mengakhiri kompetisi musim lalu dengan raihan treble winners.
Konsistensi permainan dan hasil positif yang biasanya diraih Manchester City pada paruh musim kedua menjadi tanda kuatnya mental pemainnya.
Dan musim ini bisa saja hal itu bakal menjadi faktor x bagi Manchester City untuk menyalip rivalnya di tangga klasemen.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.