TSG Liga TopSkor Indriyanto Nugroho Beberkan Alasan Pentingnya Pembinaan Usia Muda
Pemain di Indonesia punya potensi yang luar biasa dari Sabang sampai Merauke. Dulu di Papua kita bisa mendapatkan Boaz
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TSG Liga TopSkor, Indriyanto Nugroho Beberkan Alasan Pentingnya Pembinaan Usia Muda
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Technical Study Group (TSG) Liga TopSkor, Indriyanto Nugroho mengatakan bahwa talenta pesepakbola muda Indonesia sangat lah banyak.
Hanya, talenta-talenta tersebut belum bisa terasah dengan baik lantaran minimnya kompetisi di tataran usia muda.
Untuk itu ia berharap kedepan banyak pihak-pihak swasta yang juga turut melek untuk mengembangkan pembinaan usia muda seperti halnya yang dilakukan Liga TopSkor.
“Pemain di Indonesia punya potensi yang luar biasa dari Sabang sampai Merauke. Dulu di Papua kita bisa mendapatkan Boaz, kita tahu lah Papua punya kualitas pemain yang bakat alam, Kalimantan, Jawa Tenga, Jawa timur dan lainnya. Jadi bagaimana kita memberikan wadah untuk mereka berkembang kalau tidak ada kesempatan mereka untuk menunjukkan kualitas yang bagaimana kita bisa menunjukkan Timnas kita bagus,” kata Indriyanto dalam konferensi pers Liga TopSkor di Easy Gunawarman, Jakarta, Kamis (18/1/2024).
“Kita sempat bicara dengan pelatih Maroko, Maroko itu persiapan 2 tahun dan pemainnya banyak yang berasal dari liga elite Eropa. Nah, inikan bagaimana yang sekarang jalan itu sudah ada apalagi jelas Piala Dunia U-17 sukses di Indonesia. Jadi sekarang bagaimana sinergi dari federasi, pemerintah, swasta bisa menjalankan kompetisi dengan baik, berjenjang, sportif, dan fair play,” terangnya.
Selain soal wadah kompetisi, pria yang sebelumnya menjabat sebagai asisten pelatih Bima Sakti pada ajang Piala Dunia U-17 tersebut mengatakan bahwa faktor pelatih juga sangat penting guna menunjang kualitas pemain.
Menurutnya, selain memberikan materi teknik dan taktik, sosok pelatih di usia muda juga harus bisa memberikan edukasi mengenai pemahaman sepakbola lainnya.
“Kita kembali juga ke pelatih bagaimana bisa mengedukasi. Kita banyak belajar waktu di Jerman, bagaimana pemain muda mereka sudah tahu apa yang mereka akan lakukan sebagai bek kanan, kiri, stopper. Mereka sudah tahu, tinggal bagaimana para pelatih di sini bisa memberikan edukasi kepada para pemainnya,” pungkas eks pemain Timnas Indonesia tersebut..
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.