TRIBUNNEWS.COM - Sebagai seorang mantan pemain Timnas Korea Selatan, pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong punya perasaan tersendiri saat melawan Jepang di Piala Asia 2024, Rabu (24/1/2024).

Diketahui, Jepang-Korea Selatan menjadi dua kekuatan sepak bola yang bersinar di Asia.

Kedua tim kerap bertemu dan melahirkan beberapa momen yang bersejarah pada turnamen level Asia Timur (EAFF) maupun Piala Asia.

Melalui Transfermarkt, pertemuan kedua tim telah terjadi sejak tahun 1954 silam.

Total 61 pertandingan telah tercipta, yang berujung 29 kemenangan untuk Korea Selatan serta masing-masing 16 kali untuk hasil imbang dan kemenangan bagi Jepang.

Walhasil perjumpaan yang telah berjalan hampir 68 tahun membuat memori tersendiri bagi Shin Tae-yong.

Perlu diketahui, coach Shin sebelumnya merupakan pemain Korea Selatan era akhir tahun 90-an.

Total 23 caps pernah dicatatakan pria yang kini berusia 53 tahun tersebut.

Adapun melalui Transfermarkt, salah satu laga terakhirnya ialah saat membela Korea Selatan melawan Jepang pada tahun 1999 silam.

Walhasil memori Derbi Asia Timur antara Korea Selatan vs Jepang masih berada di benak Shin Tae-yong.

Hal tersebut diakui sang pelatih saat menjawab pertanyaan wartawan dalam sesi konferensi pers pra-pertandingan.

Pelatih Timnas Indonesia itu memiliki kobaran semangat tersendiri untuk melawan Jepang. Oleh karena itu, coach Shin berharap hasil yang terbaik untuk Timnas Indonesia.

"Saya punya banyak pengalaman melawan Jepang, baik saat sebagai pemain dan pelatih," ujar Shin Tae-yong dalam sesi konfrensi pers, dikutip dari YouTube AFC (23/1/2024).

"Secara kasat mata, memang Timnas Indonesia lebih lemah daripada Jepang," lanjut eks pelatih Korsel di Piala Dunia 2018 itu.