Wasit Piala Asia Alireza Faghani Terima Ancaman Pembunuhan, Buntut Kartu Merah Selebrasi Makan
Wasit Piala Asia 2023, Alireza Faghani, dapat ancaman pembunuhan setelah insiden kartu merah diberikan kepada Aymen Hussein akibat selebrasi makan.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Wasit Piala Asia 2023 asal Iran, Alireza Faghani, mendapatkan teror ancaman pembunuhan. Teror pembunuhan diterima Alireza Faghani, buntut dari kartu merah yang dia keluarkan atas selebrasi makan yang dilakukan penyerang Irak.
Keputusan wasit Alireza Faghani di laga 16 besar Piala Asia 2023 antara Irak vs Yordania menjadi kontroversi. Faghani memberi kartu merah untuk penyerang Irak, Aymen Hussein, karena melakukan selebrasi makan.
Irak kalah 2-3 secara kontroversial dari Yordania pada laga 16 Besar Piala Asia 2023 di Stadion Khalifa International, Senin (30/1/2024).
Kontroversi terjadi saat wasit Faghani memberi kartu kuning kedua untuk Hussein usai mencetak gol pada menit ke-76.
Saat itu Hussein membawa Irak unggul 2-1 atas Yordania.
Penyerang 28 tahun itu kemudian melompati pagar dan merayakan gol bersama suporter Irak di tribune stadion.
Ketika kembali ke lapangan, Hussein kembali melakukan perayaan gol. Kali ini striker klub Al Quwa Al Jawiya itu melakukan selebrasi makan di atas lapangan.
Hussein duduk bersila sambil pura-pura makan.
Kartu kuning kedua dari wasit asal Iran itu membuat Hussein harus meninggalkan lapangan dan Irak harus tampil dengan 10 pemain.
Yordania kemudian membalikkan keadaan lewat dua gol injury time dan menang 3-2 atas Irak. Walhasil, skuad asuhan Jesus Casas tersingkir dari Piala Asia 2023.
Imbas dari keberanian Alireza Faghani membuatnya mendapatkan teror pembunuhan, menurut laporan ZingNews.
Baca juga: 16 Besar Piala Asia Untungkan Timnas Indonesia & Thailand, Vietnam Jeblok di Ranking FIFA
Disebutkan, ancaman pembunuhan tak hanya menyasar kepada sang pengadil pertandingan. Melainkan juga keluarga Alireza Faghani yang berdomisili di Australia.
"Banyak suporter Irak yang mengancam dan meneror wasit (Alireza Faghani) berupa pembunuhan, bersama keluarganya yang berada di Australia," bunyi keterangan media Vietnam tersebut.
Dianggap Kontroversi
Keputusan wasit Faghani mendapat sorotan. Pasalnya, wasit yang pernah memimpin pertandingan Liga 1 itu tidak memberi hukuman yang sama ketika Yordania melakukan selebrasi yang sama seperti Hussein saat mencetak gol pertama.