Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Buntut Kasus Kalteng Putra Tunggak Gaji, FIFPRO Tuntut PSSI Turun Tangan

Para pemain Kalteng Putra menolak memainkan pertandingan babak kelima play-off Liga 2 karena belum menerima gaji.

Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Buntut Kasus Kalteng Putra Tunggak Gaji, FIFPRO Tuntut PSSI Turun Tangan
Instagram @kaltengputra_id
Skuad Kalteng Putra di laga matchday keempat play-off degradasi Liga 2 lawan Persipura, akankah jadi laga terakhir Kalteng Putra karena mogok tak digaji? 

Buntut Kasus Kalteng Putra Tunggak Gaji, FIFPRO Tuntut PSSI Turun Tangan

Laporan Wartawan Tribunnews,com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Federasi Pesepakbola Profesional (FIFPRO) turut menyoroti persoalan klub Liga 2, Kalteng Putra terkait tunggakan gaji kepada para pemainnya.




Federasi yang berkantor pusat di Belanda itu pun memberikan dukungan penuh kepada 29 pesepakbola Klub Liga 2 Indonesia Kalteng Putra, yang berada dalam situasi yang sangat tidak menguntungkan akibat perbuatan manajemen klubnya.

FIFPRO meminta untuk dapat segera dilakukan intervensi dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) guna menyelesaikan masalah tunggakan gaji yang ada dan menghentikan tindakan yang sangat tidak profesional dan terpuji yang dilakukan oleh Klub Kalteng Putra

Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) bahkan turut menceritakan dalam rilis resminya. 

Para pemain menolak memainkan pertandingan babak kelima play-off Liga 2 karena belum menerima gaji.

BERITA TERKAIT

Para pemain merasa terpaksa mengambil langkah ini dimana mereka sebelumnya telah mencoba berbagai cara untuk menyelesaikan masalah tersebut dan merasa tidak dianggap serius ketika mereka tidak dapat bertemu dengan pemilik dan manajemen gagal memenuhi janji yang dibuat pada minggu sebelumnya.

Para pemain awalnya menolak untuk memainkan pertandingan sebelumnya di babak keempat play-off Liga 2, namun berubah pikiran setelah manajemen berjanji akan segera membayar tunggakan gaji, yang tetap urung dilakukan.

Setelah para pemain mengumumkan bahwa mereka tidak akan memainkan pertandingan di babak kelima, klub mendesak mereka untuk pergi ‘demi alasan keselamatan dan keamanan’.

Setelah orang asing mengunjungi mess mereka di tengah malam dan menuntut mereka untuk memainkan pertandingan tersebut, para pemain kemudian kembali ke rumah masing-masing.. Hal yang lebih buruk lagi, ketika, klub mengajukan tuntutan pidana terhadap pemain yang memposting masalah tersebut di akun media sosial mereka.

"Kami mendukung para pemain Kalteng Putra yang hanya meminta klub menghormati hak-hak dasar mereka sebagai pesepakbola dan memberikan gaji sesuai hak mereka. Sangat mengecewakan bahwa kepemimpinan Kalteng Putra bukan hanya tidak menghormati kontrak pemain dengan tidak membayar gaji mereka tetapi juga memberikan tekanan yang tidak semestinya kepada para pemain dengan mengintimidasi mereka melalui prosedur pidana. Strategi yang tidak semestinya ini pernah digunakan sebelumnya oleh sebuah klub di Indonesia dan FIFA telah memberikan sanksi atas hal tersebut,” terang APPI dalam keterangannya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas