Erling Haaland Akui Tak Suka Lemparan ala Pratama Arhan
Pemain Manchester City, Erling Haaland terang-terangan mengakui tak menyukai lemparan ke dalam ala Pratama Arhan.
Penulis: Muhammad Ali Yakub
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Pemain Manchester City, Erling Haaland terang-terangan mengakui tak menyukai lemparan ke dalam ala Pratama Arhan.
Seperti yang kita ketahui, pemain Timnas Indonesia yakni Pratama Arhan memang memiliki kelebihan unik yang tak dimiliki pemain sepak bola lainnya yaitu lemparan maut ke dalam layaknya tendangan sudut.
Menanggapi femomena itu, Erling Haaland memiliki pandangannya sendiri.
Menurutnya lemparan ke dalam seperti itu cukup menyulitkannya.
“Yang mengganggu saya adalah lemparan ke dalam,” ucap Haaland dikutip dari Manchester Evening News.
Bahkan Erling Haaland menginginkan aturan lemparan ke dalam perlu diubah.
Usut punya usut, Erling Haaland memiliki kejadian tak mengenakkan tentang lemparan ke dalam.
Hal itu terjadi pada bulan Desember 2023 saat Man City bertemu dengan Luton Town.
Dalam momen itu tanpa alasan yang jelas Bernardo Silva dianggap melakukan pelanggaran.
Wasit pun menganggap Bernardo Silva tidak mengikuti prosedur yang benar.
Baca juga: Cuma Butuh 2 Laga Saja, Erling Haaland Langsung Beri Manchester City Angin Segar
Walhasil peraturan tersebut sempat membuatnya kepusingan.
Erling Haaland berpendapat bahwa boleh saja seorang pemain membuang bola sesukanya.
Namun dengan aturan ada batasan mengenai seberapa jauh seorang pemain melakukan ancang-ancang atau gerakan permulaan dengan cara berlari untuk melakukan tolakan.
"Kalau melempar seperti ini atau ini atau apa pun, tidak masalah."
"Cukup pegang bola dengan dua tangan dan lempar bolanya," ucap pemain Man City itu.
"Aku bahkan tidak tahu aturannya, tapi jika kamu melempar ke bawah atau ke atas, tidak masalah," tambahnya.
Lebih lanjut Erling Haaland menjelaskan aturan lemparan ke dalam yang menurutnya lebih adil.
"Saya akan mengubah aturannya, cukup pegang bola dengan dua tangan."
"Kita akan lihat apa yang terjadi di masa depan," kata Haaland.
"Tetapi Anda memerlukan batas waktu tertentu untuk melakukan lemparan ke dalam."
"Anda tidak boleh mengambil terlalu banyak meter atau jarak dan cukup beri tanda dan Anda bisa hanya pergi ke sana," ucap Erling Halaand.
Sebenarnya bukan pertama kalinya lemparan maut ala Arhan menjadi sorotan.
Pasalnya di Liga Inggris, lemparan maut seperti itu sempat dipopulerkan oleh Rory Delap pada tahun 2000-an.
Rory Delap sempat dikenal dengan lemparan mautnya saat masih aktif berseragam Stoke City dan Sunderland.
(Tribunnews.com/Ali)