Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Reaksi Para Pelatih setelah Timnas Italia, Prancis dan Belgia Masuk Grup Neraka UEFA Nations League

Italia, Prancis, dan Belgia berada dalam satu grup yang sama, grup neraka di ajang UEFA Nations League 2024, Jumat (9/2/2024).

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Dwi Setiawan
zoom-in Reaksi Para Pelatih setelah Timnas Italia, Prancis dan Belgia Masuk Grup Neraka UEFA Nations League
AFP/JEWEL SAMAD
Para pemain Prancis berkumpul sebelum perpanjangan waktu pada pertandingan sepak bola final Piala Dunia Qatar 2022 antara Argentina dan Prancis di Stadion Lusail di Lusail, utara Doha. (18 Desember 2022). (Jewel SAMAD / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Timnas Italia, Prancis, dan Belgia berada dalam satu grup yang sama, grup neraka di ajang UEFA Nations League, Jumat (9/2/2024).

Hasil drawing UEFA Nations League menghasilkan ketiganya berada di League A Grup A2 bersama Israel yang relatih menjadi tim terlemah.

Pengundian dilakukan di Paris pada Kamis (8/2/2024) malam waktu setempat di mana turnamen ini akan dimulai pada bulan September.

Dua tim teratas dari setiap grup akan lolos ke perempat final pada bulan Maret 2025. Para pemenang kemudian mengikuti kompetisi Final Four pada Juni 2025.

Setelah terciptakan grup neraka yang diisi Belgia, Italia hingga Prancis, para pelatih tim tersebut berkomentar satu sama lain.

Ini akan menjadi momen kembalinya Didier Deschamps ke Italia setelah sekian lama pengalamannya menukangi Juventus.

“Semua tim Liga A kuat, jadi pasti ada empat grup berkualitas tinggi,” kata Deschamps pada upacara di Paris.

BERITA TERKAIT

“Secara pribadi, saya senang bisa kembali ke Italia untuk menghadapi Azzurri. Ini akan menjadi pertandingan tingkat tinggi bagi semua yang terlibat,” kata Deschamps.

Baca juga: Hasil Drawing UEFA Nations League, Pertemuan Inggris dengan Irlandia, Italia Masuk Grup Neraka

Deschamps menghabiskan sebagian besar karirnya di Semenanjung bersama Juventus, pertama sebagai gelandang dari tahun 1994 hingga 1999, kemudian sebagai pelatih pada musim 2006-07 di Serie B.

“Ini adalah grup yang sulit, namun akan sulit bagi semua orang. Kompetisi ini juga hadir setelah Piala Eropa di Jerman dan hingga saat itu semua pelatih akan fokus mempersiapkannya."

“Turnamen baru akan dimulai pada bulan September dan selalu ada ambisi untuk terus maju,” kata dia, dikutip dari Football Italia.

Sementara itu, pelatih Belgia saat ini Domenico Tedesco, mengaku cukup antusias dengan hasil drawing tertsebut.

Apakah menurut Anda hasil imbang itu baik atau buruk tergantung pada ekspektasi Anda,” kata pelatih Belgia Tedesco kepada HLN.

“Dalam kompetisi ini, kami akan selalu menghadapi lawan yang tangguh dan kami tahu itu. Saya senang dengan hasil undian tersebut. Ini adalah kesempatan bagus untuk mengukur diri kami melawan yang terbaik setelah Kejuaraan Eropa,” kata dia.

Baca juga: Hasil UEFA Nations League: Spanyol Akhiri Puasa Gelar 11 Tahun, Italia Ketiga

Tedesco lahir di Italia, di provinsi Cosenza, namun keluarganya pindah ke Jerman ketika ia baru berusia dua tahun. Ia mengaku tidak yakin siapa yang akan mereka dukung di UEFA Nations League nanti.

“Ambisinya harus selalu menang, tidak peduli siapa yang kami lawan. Prancis punya banyak kualitas, baik di starting XI maupun di bangku cadangan.

“Saya sangat senang bisa bermain melawan Italia, karena saya punya keluarga yang tinggal di sana. Itu akan menjadi istimewa. Tentu saja, keluarga saya mendukung Italia, tapi mungkin suatu hari nanti mereka bisa mendukung tim saya – menurut saya,” kata dia.

Pelatih Italia Luciano Spalletti juga turut berkomentar tentang hasil undian drawing tersebut, yang dianggapnya sebuah hal yang menarik.

Mantan pelatih Napoli ini meyakinkan akan ada 'motivasi besar' bagi Italia di UEFA Nations League melawan Prancis dan Belgia.

Meski dua tim tersebut saat ini berada di atas level Italia saat ini, namun Spalletti sama sekali tak kesal dengan prospek menghadapi lawan tersulit.

“Turnamen ini dibuat dengan cara yang cerdas untuk menaikkan level tim-tim yang berpartisipasi di dalamnya. Laga-laga ini memberi Anda kesempatan untuk terus berkembang,” kata Spalletti kepada RAI Sport.

Italia telah mengalahkan Belgia untuk memperebutkan tempat ketiga di Nations League edisi 2021 dan belum pernah kalah dalam pertandingan kompetitif melawan mereka sejak Mei 1972.

Namun, Prancis dipandang sebagai kandidat terberat untuk posisi teratas, terutama setelah pencapaian mereka menembus Final Piala Dunia 2022.

“Ya, karena mereka adalah timnas yang punya sejarah penting. Pertandingan melawan Prancis selalu sangat ketat, jadi ada banyak motivasi untuk memastikan kami siap,” kata dia.

Lini depan Italia saat ini menjadi sorotan dengan minimnya kontribusi gol. Namun Spalletti meyakinkan bahwa hal tersebut bukan hanya mengenai peran sebagai penyerang tengah.

“Minggu ini saya mengunjungi Genoa di kamp pelatihan dan melihat Mateo Retegui dalam kondisi sempurna, kami mendapatkannya kembali. Ini bukan hanya tentang penyerang tengah, tapi juga penyerang sayap."

“Banyak dari mereka yang kami incar tidak bermain secara reguler, beberapa lainnya cedera, jadi kami dapat mempertimbangkan pilihan yang berbeda,” kata dia.

Baca juga: Reaksi Mengejutkan FIFA soal Kontroversi Penerapan Kartu Biru di Dunia Sepak Bola

Berikut hasil drawing UEFA Nations League

League A

A1 - Kroasia, Portugal, Polandia, Skotlandia

A2 - Italia, Belgia, Prancis, Israel

A3 - Belanda, Hungaria, Jerman, Bosnia and Herzegovina

A4 - Spanyol, Denmark, Swiss, Serbia

League B

B1 - Republik Ceko, Ukraina, Albania, Gerogia

B2 - Inggris, Finlandia, Republik Irlandia, Yunani

B3 - Austria, Norwegia, Slovenia, Kazakhstan

B4 - Wales, Islandia, Montenegro, Turki

League C

C1 - Swedia, Azerbaijan, Slovakia, Estonia

C2 - Romania, Kosovo, Cyprus, Lithuania/Gibraltar

C3 - Luxembourg, Bulgaria, Irlandia Utara, Belarusia

C4 - Armenia, Kepulauan Faroe, Makedonia Utara, Latvia

League D

D1 - Lithuania/Gibraltar, San Marino, Liechtenstein

D2 - Moldova, Malta, Andorra

Setiap tim di Liga A, B, dan C akan memainkan masing-masing dua pertandingan grup pada September, Oktober, dan November tahun ini.

Dua tim teratas dari masing-masing grup Liga A akan melaju ke babak perempat final.

Perempat final UEFA Nations League akan berlangsung pada Maret 2025.

Setelah itu, setiap pemenang yang melaju ke babak semifinal bakal berlaga pada Juni 2025 sekaligus perebutan tempat ketiga dan final.

Tim pemenang dalam partai final berhak mendapatkan trofi UEFA Nations League.

Lalu bagaimana dengan tim di Liga B, C, dan D?

Pemenang setiap grup di Liga B, C, dan D dipromosikan ke divisi yang lebih tinggi.

Tim yang menempati posisi terbawah setiap grup di Liga A dan B akan terdegradasi ke divisi lebih rendah.

Tim yang finis ketiga di grupnya di Liga A akan menghadapi runner-up Liga B.

Tim peringkat ketiga Liga B akan menghadapi runner-up Liga C.

Play-off promosi/degradasi akan berlangsung pada Maret 2025 dalam dua leg.

Akan ada juga play-off antara dua tim peringkat keempat terbaik Liga C dan dua runner-up Liga D.

Empat pemenang grup terbaik UEFA Nations League yang tidak lolos dari salah satu cara di atas akan mengikuti babak play-off Piala Dunia.

(Tribunnews.com/Tio/Sina)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas