Imbas Perang di Gaza, Iran Desak FIFA Bekukan Israel dari Seluruh Kompetisi Sepak Bola Internasional
Federasi Sepak Bola Iran (FFIRI) mengatakan pihaknya telah meminta badan sepak bola dunia, FIFA, untuk menangguhkan federasi sepak bola Israel
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN – Federasi Sepak Bola Iran (FFIRI) mengatakan pihaknya telah meminta badan sepak bola dunia, FIFA, untuk menangguhkan federasi sepak bola Israel atas perang yang terjadi di Gaza.
Dalam pengumuman yang diposting di situs federasi sepak bola Iran, FFIRI meminta FIFA untuk "menangguhkan sepenuhnya" federasi Israel "dari semua aktivitas yang berkaitan dengan sepak bola”.
“Kami telah melayangkan pernyataan kepada FIFA untuk menangguhkan Israel dari seluruh kompetisi sepak bola internasional,” kata Federasi Sepak Bola Iran dalam sebuah pernyataan, Sabtu (10/2/2024).
Baca juga: Israel Kerahkan Teknologi Militer Berkemampuan AI Pertama Kalinya di Gaza, Tentara Buta Jadi Sniper
Pernyataan tersebut juga meminta “tindakan segera dan serius” oleh FIFA dan asosiasi anggotanya “untuk mencegah berlanjutnya” kejahatan Israel “dan menyediakan makanan, air minum, obat-obatan dan pasokan medis kepada orang-orang yang tidak bersalah dan warga sipil”.
Sebelumnya, sekelompok asosiasi sepak bola Timur Tengah, termasuk Palestina, Arab Saudi, Qatar dan Uni Emirat Arab, juga telah meminta para pemimpin sepak bola dunia untuk melarang Israel terlibat dalam kompetisi sepak bola internasional atas perang terhadap Hamas di Gaza.
Perang di Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023 dengan serangan teror yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh militan Hamas terhadap Israel. Hal ini mengakibatkan kematian sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.
Sebagai tanggapan, Israel berjanji untuk memberantas Hamas dengan melancarkan serangan udara dan serangan darat yang telah menewaskan sedikitnya 27.947 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan Hamas di Jalur Gaza.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.