Setelah itu, pria Prancis tersebut menjalani tes ulang untuk memastikan bahwa dia tidak mengonsumsi zat terlarang apa pun. Namun sampel doping kedua dari Pogba juga ternyata positif.

Pemain 30 tahun itu dinyatakan mengonsumsi obat yang mengandung DHEA yang merupakan obat anti penuaan atau 'hormon remaja', dan bukan testosteron sintetis.

Dalam kegunaannya lainnya, DHEA juga digunakan untuk mempercepat kinerja fisik dan kekuatan otot seseorang.

DHEA sebenarnya ada di dalam tubuh secara alamiah karena juga diproduksi oleh tubuh.

Baca juga: Persekongkolan Juventus, Inter Milan, AC Milan dan AS Roma Gagal Terwujud, Serie A Tetap 20 Tim

Namun DHEA juga dapat diproduksi di laboratorium dan dijual dalam bentuk tablet, kapsul, bubuk, krim topikal, atau gel dalam suplemen atau sebagai obat.

Pengacara Pogba kemungkinan akan menggunakan alasan suplemen yang terkontaminasi di mana sang pemain.

Mereka bisa saja mengajukan pembelaan dalam kasus doping itu dengan alasan Paul Pogba tidak mengetahui (tanpa sengaja) menggunakan obat obat yang mengandung DHEA tersebut.

Masalahnya, DHEA dilarang di Italia, baik penggunaan atau penjualannya dilarang di Italia.

Karena itulah, para pengacara Paul Pogba harus berhati-hati jika mereka memilih menggunakan alasan tersebut.

(Tribunnews.com/Tio)