Lazio vs AC Milan: Hapus Memori Buruk, Sabtu 2 Maret Pukul 02.45 WIB
PERTARUNGAN dua tim empat besar Serie A musim lalu akan mengawali sepak bola akhir pekan di Italia saat AC Milan bertandang ke markas Lazio.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Lazio vs AC Milan: Hapus Memori Buruk, Sabtu 2 Maret Pukul 02.45 WIB
TRIBUNNEWS.COM- PERTARUNGAN dua tim empat besar Serie A musim lalu akan mengawali sepak bola akhir pekan di Italia saat AC Milan bertandang ke markas Lazio, Stadion Olimpico dalam pekan ke-24 Serie A, Sabtu (2/3) dini hari.
Dengan duel krusial kontra Bayern Muenchen menanti di Liga Champions pekan depan, Lazio membutuhkan hasil positif tengah pekan ini untuk menyuntik harapan lolos lagi ke kompetisi utama UEFA musim depan.
Biancocelesti melanjutkan performa mereka yang sangat tidak konsisten dengan kekalahan 2-1 dari Fiorentina di Tuscany akhir pekan lalu. Sejak ditekuk Inter Milan 3-0 di Supercoppa, Lazio terlihat jadi limbung, dengan menang tiga kali, dan kalah tiga kali dari tujuh laga.
Tiga rentetan kekalahan itu bukan tak mungkin menjadi bom waktu. Berpotensi akan menentukan bagaimana kans mereka untuk masuk empat besar di akhir musim.
Tiga kekalahan yang terjadi saat melawan Fiorentina, Atalanta BC, dan Bologna sangatlah merugikan, karena di sisi lain juga memberikan tiga poin penting kepada rival langsung mereka di empat besar.
Hal ini membuat skuat asuhan Maurizio Sarri tertahan di peringkat delapan klasemen sementara dengan 40 poin dari 26 laga, terpaut delapan poin dari empat besar.
Menghadapi bigmatch ini, Lazio dibekali memori manis musim lalu saat mereka dengan perkasa membantai Milan 4-0 di Olimpico pada Januari 2023. Tapi setelah itu, mereka berturut-turut kalah dari Rossoneri dengan skor identik 2-0 di San Siro.
Jauhnya poin kedua tim saat ini, 13 poin, membuat Lazio sepertinya sulit untuk mengulangi lagi memori manis musim lalu di Olimpico. Sebaliknya, Milan berpeluang menghapus memori buruk di stadion di ibu kota Italia ini.
Dan Rossoneri sepertinya ingin menjadikan laga di Olimpico ini sebagai batu pijakan untuk melompat kembali. Ya, setelah awal yang fenomenal di tahun 2024, Milan mulai merosot performanya dengan gagal menang di tiga laga terakhir.
Setelah ditekuk Monza 4-2, dan diperdayai Rennes 3-2 di playoff Liga Europa (meski mereka tetap lolos dengan agregat 3-5), Milan sedikit tergagap, dan kesulitan melawan Atalanta di laga terakhir (23/2).
Sudah dua kali kalah dari La Dea musim ini, tim asuhan Stefano Pioli hanya mampu bermain imbang 1-1 di San Siro, setelah gol ajaib Rafael Leao disamakan oleh penalti Teun Koopmeiners.
Rossoneri dituntut menghentikan laju tanpa kemenangan saat ini jika ingin mempertahankan tempat di posisi empat besar Serie A. Saat ini, skuat asuhan Stefano Poli di peringkat tiga dengan 53 poin dari 26 laga.
Memang masih terdapat kesenjangan yang cukup besar dengan tim-tim di bawah Rossoneri, namun penampilan tim-tim seperti Bologna (peringkat empat 48 poin), dan Atalanta (peringkat lima 46 poin) pada khususnya membuat Milan harus waspada. Kekalahan lain di sini bisa berakibat fatal bagi pasukan hitam merah ini.
Milan tanpa Tommaso Pobega yang terkena masalah hamstring, dan Mattia Caldara yang cedera jangka panjang. Sementara Luka Jovic masih diskors setelah mendapat kartu merah langsung saat melawan Monza dua minggu lalu.
Di kubu Lazio, mereka diperkirakan tidak akan diperkuat Patric, yang mengalami cedera pergelangan kaki. Sedang masalah pangkal paha kemungkinan besar akan membuat Nicolo Rovella absen.