Belum Pernah Merasakan Kalah, Jeremie Frimpong Bocorkan Cara Xabi Alonso Menyulap Leverkusen
Jeremie Frimpong memuji kemampuan kepelatihan Xabi Alonso yang berhasil menyulap Bayer Leverkusen jadi tim tak terkalahkan musim ini.
Penulis: Muhammad Ali Yakub
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Pemain Bayer Leverkusen, Jeremie Frimpong memuji kemampuan kepelatihan Xabi Alonso yang berhasil menyulap Neverkusen (julukan Leverkusen) jadi tim tak terkalahkan musim ini.
Jeremie Frimpong sendiri menjadi bagian penting dari racikan Xabi Alonso.
Mantan pemain Manchester City itu telah mengemas 10 gol dan 10 assist dalam 30 laga di semua kompetisi musim ini.
Penampilan apik Jeremie Frimpong juga turut mengantarkan Leverkusen tak terkalahkan dalam 34 laga disemua kompetisi dan belum sekalipun merasakan getirnya kekalahan.
Sementara di Liga Jerman, Leverkusen tampil ganas dan nangkring di puncak klasemen dengan mengemas 64 poin dari 24 laga.
Meski begitu, Jeremie Frimpong tak menampik bahwa penampilannya musim ini tak luput dari kinerja Xabi Alonso sebagai pelatih.
Frimpong yakin ada alasan utama mengapa Xabi Alonso ditakdirkan untuk menjadi manajer top.
Menurutnya, pengalaman Alonso yang pernah dilatih pelatih top menjadi salah satu alasannya.
“Dia (Alonso) pernah bermain untuk tim-tim papan atas dan dia memiliki manajer-manajer hebat yang menjadi pembelajarannya."
“Dia punya Pep Guardiola, Carlo Ancelotti, Jose Mourinho. Dia pasti akan menjadi manajer hebat dengan semua pengalaman yang dimilikinya," ucap Frimpong dikutip dari Sportsbible.
Baca juga: Magis Xabi Alonso di Bayer Leverkusen: dari Neverkusen Menjadi Favorit Peraih Treble Winners
Lebih lanjut, Frimpong juga nyaman dengan cara Alonso memberikan arahan kepada anak asuhnya.
“Bagaimana cara dia memberikan informasi kepada para pemain di Leverkusen, kami semua menikmati bermain di bawah asuhannya."
"Kami benar-benar bermain sepak bola. Dia mendapat kepercayaan penuh dari para pemain," tambah pemain Leverkusen itu.
Frimpong juga mengatakan bahwa Alonso tak pernah menekan para pemainnya dan memberikan kebebasan.