Bos PSS Sleman Pasang Badan untuk Aksi Brutal Wahyudi Hamisi kepada Pemain Persebaya Bruno Moreira
Berdiri tegak atas tindakan pemainnya, Gusti Randa justru sebut Persebaya lebay sikapi insiden tendangan ke kepala Bruno Moreira.
Penulis: Bayu Satriyo Panegak
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Momen itu terjadi kepada pemain asing Robertino Pugliara yang sedang membela Persebaya pada Liga 1 musim 2018.
Wahyudi Hamisi yang masih berseragam Borneo FC melayangkan tekel dengan dua kaki kepada Robertino Pugliara.
Lantas Robertino Pugliara tergelatak dan tidak bisa melanjutkan permainan.
Pihak Persebaya juga mengklaim tindakan Hamisi membuat karier dari Robertino Pugliara sirna.
Akhirnya Robertino Pugliara cedera parah dan pensiun di musim tersebut juga.
"Pada 13 Oktober 2018, tulang fibula kaki Robertino Pugliara patah di Stadion Gelora Bung Tomo."
"Penyebabnya tekel dengan dua kaki dari belakang yang dilakukan Wahyudi Hamisi."
"Tekel itu begitu kejam dan mematikan. Sejak saat itu tamatlah karir sepak bola Pugliara," tulis Persebaya dalam caption postingan.
Respon PSSI
Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi turut buka suara terkait insiden yang dilakukan Wahyudi Hamisi.
Yunus Nusi bahkan meminta kepada Komite Wasit agar mengevaluasi dan memberikan sanksi berat kepada Wahyudi Hamisi.
"Kebetulan saya juga nonton persebaya lawan PSS Sleman, kami sangat menyayangkan insiden itu," kata Yunus Nusi di GBK Arena, Jakarta, Senin (4/3/2024).
"Kami sudah berkoordinasi dengan Komite Wasit Pak Rudy, kami berharap ada evaluasi termasuk juga sanksi berat terhadap pemain," sambungnya.
Selain itu, Yunus Nusi juga menyoroti kinerja dari pengadil lapangan.
Tentu akibat kejadian ini menjadi bahan evaluasi untuk kedepan.
"Pertandingan Persebaya kami jadikan evaluasi dan kami sudah berkoordinasi dengan Komite Wasit."
"Kami masih tunggu surat keberatan dari Persebaya agar masuk ke ranah komite disiplin," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Bayu Panegak/Abdul Majid)