Selain itu, Tavares juga menyinggung soal kepemimpinan wasit yang merugikan klubnya.

Menurutnya, wasit terlalu membiarkan pemain lawan menghabiskan waktu.

Waktu tambahan pada akhir babak pertama juga dinilai terlalu singkat.

"Kepemimpinan wasit seperti mengizinkan lawan menghentikan laga berkali-kali. Wasit hanya memberikan dua menit tambahan waktu pada babak pertama," kata Tavares.

Kemudian, Tavares pun menyodorkan bukti potongan video melalui laptopnya yang ditayangkan dalam sesi konferensi pers.

Dalam video tersebut, Tavares mengatakan seharusnya PSM Makassar mendapat penalti.

Namun, wasit Sance Lawita yang bertugas tak memberikan pelanggaran tersebut.

"Kami seharusnya mendapatkan penalti. Momen ini tentu saja bisa membuat perbedaan," tegas Tavares.

"Jika kami bisa mencetak gol dari pelanggaran ini, tentu saja kondisinya bakal berbeda."

"Tapi tidak penalti, Kami tidak hanya kalah karena wasit," tegas pelatih asal Portugal tersebut.

Lebih lanjut, Bernardo Tavares pun mengatakan bahwa bukan kali ini saja PSM Makassar dirugikan oleh kinerja wasit.

Tavares mengaku telah menghitung bahwa seharusnya PSM mendapat lebih dari 20 penalti di musim ini.

Namun semua itu tak diberikan oleh wasit.

"Sayangnya bukan cuman sekarang tak diberikan penalti," kata Tavares.

"Harusnya total musim ini, kejadian-kejadian yang gamblang seperti ini, kita mendapatkan lebih dari 20 kali penalti," pungkasnya.

Selanjutnya, PSM Makassar bakal menjamu PSS Sleman pada pekan 28 Liga 1.

Dijadwalkan, duel PSM Makassar vs PSS Sleman bakal digelar di Stadion Batakan, pada Jumat (8/3/2023) sore WIB.

(Tribunnews.com/Hafidh Rizky Pratama)