Xavi Hernandez Dituntut Ambil Keputusan Tepat, Pau Cibarsi Pilihan yang Berani untuk Debut di Eropa
PELATIH Barcelona, Xavi Hernandez dituntut mengambil keputusan tepat, terutama di sektor lini belakang untuk duel kontra Napoli dalam leg kedua.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Dan, meskipun pasukannya digerogoti badai cedera, skuat asuhan Xavini ini telah mencatatkan clean sheet dalam tiga pertandingan terakhir.
Masih tertinggal dari musuh lama Real Madrid dalam perburuan gelar La Liga, dan telah tersingkir dari Copa del Rey, Barca kini menjadikan Liga Champions sebagai satu-satunya harapan yang bisa dijangkau untuk meraih trofi.
Sejarah menyingkapkan, ketika Blaugrana berhasil menghindari kekalahan tandang di leg pertama Liga Champions, mereka berhasil lolos dalam 20 dari 21 kesempatan sebelumnya.
Masalahnya, mereka belum pernah memenangkan satu pun dari empat pertandingan knockout terakhir sejak mengalahkan Napoli dalam 'Derbi Maradona' empat tahun lalu.
Sementara itu Napoli justru dibebani oleh sejarah kegagalan untuk bangkit dari ketertinggalan di leg pertama dalam kompetisi UEFA. Mereka tersingkir dalam 11 pertandingan terakhir saat gagal unggul lebih dulu dalam pertandingan tandang.
Napoli tampil mengejutkan tahun lalu di bawah asuhan Luciano Spalletti dengan menembus perempatfinal Liga Champions. Namun, suksesornya, Rudi Garcia, dan Walter Mazzarri gagal memenuhi target sebagai juara Serie A, dan juga terseok-seok sebagai runner-up Grup C di UCL.
Tak ampun, keduanya dipecat. Pelatih sementara Francesco Calzona kembali ke Naples hanya beberapa hari sebelum pertandingan pertama bulan lalu.
Namun dengan kembalinya Osimhen dari tugas internasional, dan Khvicha Kvaratskhelia yang akhirnya menemukan performa terbaiknya, situasi menjadi lebih cerah.
Meskipun masih terancam gagal lolos ke kualifikasi Eropa, Napoli tidak terkalahkan dalam lima pertandingan sejak Calzona mengambil-alih.
Dan di antara hasil imbang melawan Cagliari dan Torino, mereka menghancurkan Sassuolo yang sedang kesulitan dengan skor 6-1, dan mengalahkan Juventus yang sedang sakit di Stadio Maradona.
Osimhen telah mencetak lima gol selama periode tersebut, sementara 'Kvaradona' mencetak empat gol - termasuk gol pembuka melawan Torino pada hari Jumat.
Sang juara Italia ini bukannya tanpa harapan saat mereka bertolak dari Campania ke Catalonia. Napoli juga telah memenangkan lima dari delapan laga tandang UCL sejak awal musim lalu. Jumlah itu sama banyaknya dengan 21 laga sebelumnya. Karena itulah, I Partenopei memang tak boleh dipandang enteng.
Terlebih, Barca masih dalam situasi badai cedera. Yang teranyar, dua pemain pilar Frenkie De Jong (pergelangan kaki) dan Pedri (hamstring) cedera serius sehingga dipastikan absen.
Ini menambah deretan pemain absen setelah Gavi, Ferran Torres, Alejandro Balde, dan Marcos Alonso juga menepi.
Di Naples, pemain berusia 16 tahun, Lamine Yamal, menjadi pemain termuda yang tampil di pertandingan sistem gugur Liga Champions, dan dia sekarang akan berusaha untuk mengukir rekor menjadi pencetak gol termuda dalam sejarah kompetisi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.