Penantian Arsenal 14 Tahun Begini Kata Mikel Arteta Setelah Arsenal Kembali ke Perempatfinal UCL
Tanggal 9 Maret 2010, Nicklas Bendtner mencetak gol penalti untuk mengukir hat-trick dalam kemenangan 5-0 Arsenal atas Porto .
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Penantian 14 Tahun, Begini Kata Mikel Arteta Setelah Arsenal Kembali ke 8 Besar Liga Champion
TRIBUNNEWS.COM- Tanggal 9 Maret 2010, Nicklas Bendtner mencetak gol penalti untuk mengukir hat-trick dalam kemenangan 5-0 Arsenal atas Porto untuk mengantarkan The Gunners ke perempatfinal Liga Champions.
Setelah 14 tahun dan tiga hari, Arsenal kembali ke babak delapan besar Liga Champion - dengan Porto kembali menjadi batu pijakan, lewat drama adu penalti.
"Kami harus menunggu 14 tahun, yang merupakan waktu yang lama untuk klub seperti Arsenal dan itu menunjukkan betapa sulitnya," kata manajer Arsenal, Mikel Arteta kepada TNT Sports.
"Di sinilah kami ingin berada. Kami telah bersabar, bekerja sangat keras dan banyak orang telah membuat keputusan yang baik dan menunjukkan keberanian di saat-saat sulit. Di sinilah tempat yang Anda inginkan," ujar Arteta puas.
David Raya Jadi Pahlawan Arsenal, Gagalkan 2 Penalti
Mikel Arteta pastinya sudah lama menantikan momen ini. Momen untuk membuktikan bahwa keputusannya mendatangkan David Raya ke Stadion Emirates adalah keputusan yang tepat, yang akan mendatangkan perbedaan nyata untuk Arsenal.
Bursa transfer musim panas lalu, Arteta membuat kejutan dengan mendatangkan David Raya dalam status pemain pinjaman dari Brentford. Sebuah keputusan yang mengundang tanda-tanya, bahkan kecaman mengingat masih ada kiper utama, Aaron Ramsdale yang merupakan kiper favorit para pendukung Arsenal.
Arteta bergeming. Alasannya ketika itu adalah ingin menciptakan persaingan kompetitif di bawah mistar gawang untuk Ramsdale. Faktanya, Arteta hanya butuh empat laga untuk menjadikan Raya kiper utama, dan Ramsdale tergeser jadi kiper kedua.
Di laga krusial kemarin, saat The Gunners menjamu Porto dalam leg kedua babak 16 besar Liga Champions pun, Arteta memilih Raya sebagai kiper utama. Sebuah tugas berat mengingat Arsenal kalah 1-0 pada leg pertama.
Dan armada Arteta, yang telah menggelontorkan 33 gol dalam delapan laga terakhir, ternyata tak dalam performa terbaiknya melawan Porto yang penuh disiplin.
Untungnya, mereka punya Martin Odegaard yang sangat inspiratif. Sang playmaker membuat terobosan untuk memecah kebuntuan di menit ke-41. Dia berhasil melewati lawannya, dan memberikan umpan kepada Leandro Trossard dengan umpan rendah yang sempurna ke dalam kotak.
Trossard dengan tenang melepaskan tembakan kaki kanan melewati kiper Diogo Costa untuk membawa skor agregat jadi 1-1.
Kedua tim kemudian silih berganti menyerang. Tapi tak ada lagi gol tercipta, meski laga dilanjut ke babak tambahan. Adu penalti pun digelar.
Dan inilah yang jadi "momen of the truth" bagi David Raya. Kiper asal Spanyol berusia 28 tahun ini faktanya memang sudah diterima sebagian pendukung Arsenal sebagai kiper utama saat ini.
Pertarungan antara dia dan Ramsdale telah berakhir. Namun ini masih menjadi momen penting baginya. Sebuah kesempatan untuk akhirnya mengumumkan dirinya sebagai kiper utama, dan tak tergantikan di Arsenal.