Penantian Arsenal 14 Tahun Begini Kata Mikel Arteta Setelah Arsenal Kembali ke Perempatfinal UCL
Tanggal 9 Maret 2010, Nicklas Bendtner mencetak gol penalti untuk mengukir hat-trick dalam kemenangan 5-0 Arsenal atas Porto .
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Sebagai catatan, adu penalti tersebut merupakan yang kedua dalam sejarah di Stadion Emirates. Menariknya, adu penalti yang pertama terjadi setahun yang lalu pada minggu ini, juga melawan tim Portugal di kompetisi Eropa. Arsenal kalah pada kesempatan itu, Ramsdale tidak mampu melakukan penyelamatan melawan Sporting Lisbon.
Dini hari tadi, Raya melakoni cerita yang berbeda dari pendahulunya. Dia memang bukan kiper bertubuh tinggi namun tetap memiliki ciri fisik yang luar biasa. Salah satunya adalah sifat atletisnya, yang diasah oleh kerja bertahun-tahun di pantai Catalonia dan di gym Blackburn Rovers, Southport, dan Brentford.
Atribut lainnya adalah tangannya yang besar. “Seperti sekop,” menurut mantan pelatihnya. Seperti yang dirinci oleh Telegraph Sport bulan lalu, Raya mengenakan sarung tangan ukuran 11 – ukuran terbesar yang ada, yang biasanya dirancang untuk telapak tangan berukuran lebih dari empat inci. Untuk pria dengan tinggi badannya (183 cm), ukurannya tidak proporsional.
Sekop tersebut tentu saja berguna pada momen terbesar dalam karier Raya di Arsenal, dan mungkin momen terbesar sepanjang kariernya. Itu adalah ujung jari yang menggagalkan tendangan penalti Wendell, dan Galeno. Sementara empat eksekutor Arsenal Martin Odegaard, Kai Havertz, Bukayo Saka, dan Declan Rice semuanya menjelma gol. The Gunners pun lolos ke perempatfinal!
Malam yang istimewa tercipta di Emirates. Bagaimanapun, Arsenal adalah tim yang selalu kalah dalam lima pertandingan sistem gugur kandang terakhirnya di Liga Champions. Sejak 2010 mereka belum mencapai perempat final kompetisi ini.
Ini adalah kemenangan Arsenal, namun tepat pada saat itu, rasanya seperti malam Raya. Beberapa detik kemudian, setelah adu penalti dimenangkan dan kemenangan Arsenal diamankan, Arteta memeluk kipernya dan berbalik ke arah pendukung tuan rumah.
Dia melakukan hal serupa dengan Kai Havertz awal musim ini, setelah gol penentu kemenangan di Brentford. Pada kedua kesempatan tersebut, pesan yang disampaikan kepada para pendukungnya sama: tunjukkan rasa cinta Anda kepada pria ini.
“Momen yang luar biasa, secara pribadi dan kolektif. Ini berarti segalanya. Anda bermain sepak bola untuk hal-hal seperti ini dan saya beruntung bisa bermain untuk Arsenal, berada di Liga Champions dan lolos ke perempat final. Kami hanya akan menikmati malam ini,” kata Raya.
Bagi Arteta, tidak diragukan lagi merupakan pertaruhan untuk investasinya yang begitu banyak, di mana Arsenal mengeluarkan 30 juta pound untuk menggaet Raya. Ini adalah malam yang membuktikan, untuk selamanya, bahwa keputusan Arteta mendatangkan Raya adalah benar adanya. (Tribunnews/den)
Direct Points
- Raya jadi pahlawan Arsenal
- Gagalkan 2 tendangan penalti Porto
- Bukti kejelian Arteta mendatangkan pemain anyar
Arsenal 1(4)-(2)0 Porto
Momen Pembuktian
Adu Penalti
Arsenal Fc Porto
M. Ødegaard 1 - 0
1 - 1 Pepê Aquino
K. Havertz 2 - 1
2 - 1 Wendell x
B. Saka 3 - 1
3 - 2 M. Grujić
D. Rice 4 - 2
4 - 2 Galeno x
Rapor Pemain
Arsenal: Raya 9, White 6, Gabriel 6, Saliba 6, Kiwior 7, Jorgiho 6, Rice 7, Odegaard 8, Saka 5, Havertz 5, Trossard 6. Pemain pengganti: Jesus 6, Nketiah 6, Zinchenko 6.
Porto: Diogo Costa 6, Joao Mario 7, Pepe 8, Otavio 8, Wendell 8, Varela 7, Nico gonzalez 7, Pepe 7, Conceicao 6, Evanilson 7, Galeno 6. Pemain pengganti: Sanchez 6, Taremi 6, Grujic 6, Eustaquio 6, Borges 6.
Statistik Pertandingan
Arsenal FC Porto
1 Gol 0
58.1 persen Penguasaan bola 41.9%
4 Tendangan akurat 3
13 Upaya tendangan 10
18 Pelanggaran20
2 Kartu kuning 1
0 Kartu merah0
9 Tendangan sudut 1
3 Penyelamatan 3