Gaya Baru Timnas Italia, Luciano Spalletti Terinspirasi Manchester City Pep Guardiola
Gaya baru sepakbola Italia bakal diciptakan oleh Luciano Spalleti. Pelatih 65 tahun itu sudah menyiapkan sebuah eksperimen untuk Gli Azzurri.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Gaya baru sepakbola Italia bakal diciptakan oleh Luciano Spalleti. Pelatih 65 tahun itu sudah menyiapkan sebuah eksperimen untuk Gli Azzurri.
Italia dijadwalkan akan melakoni pertandingan persahabatan melawan Venezuela pada Jumat (22/3/2024) dinihari nanti di Miami, Amerika Serikat.
Setelah lolos ke Euro di Jerman, ini akan menjadi kesempatan pertama Spalletti untuk fokus pada performa tim bagaimana stretegi mereka akan bekerja,
Salah satu bagian dari rencananya dalam waktu dekat adalah mengadaptasi taktik dari formasi tradisional 4-3-3 menjadi tiga pemain bertahan.
"Dalam sepak bola saat ini ada kecenderungan untuk memilih pemain atau tim yang mampu menafsirkan sistem berbeda dalam satu pertandingan, jadi kami perlu melakukan sesuatu yang modern juga," kata Spalletti di saluran media sosial resmi FIGC.
"Sebelumnya kami tidak punya banyak waktu, jadi kami fokus hanya pada satu sistem. Bahkan ketika kami kalah, menurut saya kami harus tetap di sana, tidak ada yang berubah, karena kami harus fokus sepenuhnya pada satu hal."
"Sekarang kami memiliki ruang untuk dua pertandingan persahabatan, kami perlu mencoba sesuatu yang berbeda dan melakukan beberapa eksperimen," kata dia.
Baca juga: Prediksi Skor Italia vs Venezuela: Markas Lionel Messi Kedatangan Tamu Spesial
Pelatih yang membawa Napoli juara Serie A musim lalu ini mengisyaratkan taktiknya terinspirasi oleh Manchester City asuhan Pep Guardiola.
"Kami akan bermain dengan formasi 3-4-2-1 atau 3-2-4-1, tergantung seberapa tinggi posisi pemain sayap," kata dia.
Ia berharap hal ini bisa memaksimalkan karakteristik para pemain Italia yang memiliki segudang sosok kreatif dan sangat sedikit striker yang keluar-masuk.
Ia menyoroti beberapa pemainnya yang menurutnya bisa mengambil peran yang lebih dalam taktik baru yang digunakan nanti.
Chiesa misalnya, dia mampu melewati pemain, tahu cara mencetak gol, dapat memberikan umpan ke dalam situasi yang dianggap mustahil oleh orang lain.
Atau seperti Frattesi, di mana untuk intensitas dan kualitasnya, dia adalah seseorang yang tahu cara melakukannya, menyerang garis pertahanan seperti beberapa orang lainnya.
"Kami punya kemungkinan, dengan mengubah sesuatu, menjadi lebih mengejutkan," jelas Spalletti.
Baca juga: Kenangan Buruk Spalletti di FIFA Matchday, Pemain Italia Kecanduan Main PS