Kesan Philippe Troussier Melatih Vietnam, Takjub dengan Kedisiplinan Pemain Golden Star Warriors
Surat perpisahan Philippe Troussier dengan Vietnam yang ia pimpin satu tahun terakhir, banyak kesan dan berharap mantan timnya tidak mudah menyerah.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Philippe Troussier membagikan surat perpisahan untuk meninggalkan Vietnam pada Kamis (4/4/2024) malam melalui Instagram pribadinya.
Tak lama bagi Philippe Troussier untuk menjabat sebagai pelatih kepala Vietnam. Hanya satu tahun sejak penunjukannya sebagai pelatih tim senior dan U23 pada Maret 2023 lalu.
Usai kekalahan beruntun dari Timnas Indonesia di ajang kualifikasi Piala Dunia 2026 bulan Maret, Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) resmi mengakhiri kontrak kerja dengan Philippe Troussier.
Pelatih asal Prancis tersebut merasa kecewa karena ia belum diberikan waktu untuk menunjukkan kapasitasnya dengan tim berjuluk Golden Star Warrior itu.
Troussier masih butuh waktu adaptasi membangun skuad Vietnam sepeninggalan Park Hang-seo.
Meskipun begitu, ia berterima kasih kepada para pemainnya yang selama masa jabatannya sudah memberikan yang terbaik di lapangan.
Menurut Troussier, pemain Vietnam menunjukkan etos kerja yang baik, mulai dari kedisiplinan hingga semangat yang ada di dalam tim.
Baca juga: 8 Nama Kandidat Pelatih Timnas Vietnam Pengganti Troussier: 4 dari Eropa, Ada Legenda Timnas Italia
"Hari ini saya berbagi perasaan saya dengan Anda, dengan rasa syukur dan kerendahan hati ketika mengingat kembali perjalanan saya sebagai pelatih kepala tim sepak bola nasional Vietnam," buka Troussier.
"Ketika saya meninggalkan peran saya saat perjalanan kami melewati rintangan dan tantangan, saya tetap teguh pada keyakinan akan potensi sepak bola Vietnam serta kemampuan pengembangan semua pemain."
"Setelah lebih dari setahun bekerja bersama mereka setiap hari di lapangan, saya tak henti-hentinya terkesima dengan kedisiplinan dan semangat besar tim ini."
"Sejak hari pertama hingga menit terakhir, usaha tak kenal lelah para pemain menjadi tumpuan seluruh tim. Saya bersyukur dan bangga bekerja dengan individu-individu berbakat seperti itu," lanjutnya.
Entah siapa pun nanti penggantinya di kursi kepelatihan Vietnam, Troussier berharap mantan anak asuhnya itu tidak mengenal rasa menyerang untuk berjuang.
Karena menurutnya, kunci kesuksesan di masa depan adalah dengan pantang menyerah.
"Saya sangat yakin bahwa mempertahankan semangat 'Jangan pernah menyerah' adalah kunci kesuksesan kolektif di masa depan. Saya berharap para pemain selalu dalam keadaan sehat, tidak diganggu cedera dan selalu menjaga performa terbaiknya," ungkapnya.